MAKKAH – Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat mengingatkan jamaah untuk melakukan pengecekan awal atas dokumen paspor dan visa yang dia terima saat di embarkasi. Pengecekan penting dilakukan untuk mengetahui apakah dokumen tersebut memang sesuai dengan dirinya atau tidak.
“Ketika sampai di embarkasi dan mendapat paspor, jamaah diimbau agar mengecek dokumennya. Sesuai atau tidak. Kalau tidak segera dilaporkan untuk diteruskan ke Jakarta agar dilakukan perubahan,” demikian ditegaskan Arsyad Hidayat dalam kesempatan Apel Pagi Perdana Petugas Daker Makkah, Minggu (23/08).
Penegasan ini disampaikan Arsyad menyusul informasi adanya empat jamaah haji yang tertukar paspor dan visanya. Menurutnya, kasus ini masih dalam penyelidikan Kekanwil Provinsi Sulawesi Selatan dan kantor imigrasi setempat. “Yang jelas, pesan kita, untuk dokumen itu harus dijaga dan diperiksa betul sebelum berangkat,” tambah Arsyad.
Arsyad menambahkan bahwa dulu pernah ada kasus dokumen jamaah dari embarkasi Makassar yang tertukar seperti ini. Dokumen tersebut kemudian langsung dikirim ke Jakarta, dan ditunggu proses penyelesaiannya di kedutaan. Setelah selesai, dokumen itu langsung dibawa kembali ke Makassar. “Setelah sampai, dokumen diserahkan ke jamaah haji dan langsung take off. Dokumen itu sangat penting,” kata Arsyad mengingatkan.
Menurutnya, selama di Arab Saudi, jamaah memang tidak akan memegang dokumen, paspor maupun visa. Turun dari pesawat setibanya di Arab Saudi, dokumen akan diambil oleh Maktab Wukala. Setelah itu, dokumen diserahkan ke pengemudi. Dari pengemudi sesampainya di Madinah, dokumen diserahkan ke Muassasah Adilla. Ketika akan berangkat dari Madinah ke Makkah, dokumen kembali diserahkan ke pengemudi.
“Sampai di Jumum (check point), dokumen diserahkan ke petugas Maktab. Selama di Makkah, jamaah tidak pegang hanya dibekali kartu sobekan Dapih. Itu satu-satuya dokumen jamaah,” terang Arsyad.
“Jamaah selama di Makkah tidak pegang paspor. Ketika akan kembali ke Tanah Air, paspor diserahkan ke pengemudi di Makkah. Di Bandara, dokumen diserahkan ke Imigrasi, baru diserahkan ke jamaah,” tambahnya.
Ditambahkan Arsyad bahwa keberadaan jamaah yang tidak memegang dokumen menjadi salah satu alasan kenapa jamaah dilarang ke Jeddah. “Krusial kalau ada masalah dan mereka tidak ada dokumen karena disimpan di Maktab,” tandasnya.
(kemenag/sir)