JAKARTA – Masa bhakti rektor di dua Universitas Al Washliyah sudah berakhir. Kedua rektor tersebut yaitu rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah dan rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan. Untuk mengisi jabatan tertinggi di dua institusi pendidikan itu, PB Al Washliyah melalui Majelis Pendidikan telah membentuk panitia pemilihan.
Terkait pemilihan rektor di kedua perguruan tinggi di organisasi berlambang bulan sabit bintang lima ini, salah satu fungsionaris PB Al Washliyah meminta proses penjaringan hingga pemilihan berjalan terbuka. Bendahara PB Al Washliyah Raditya Perwira mengatakan segala proses pemilihan rektor harus transparan.
Hal ini penting agar citra pengurus baru PB Al Washliyah di mata umat tetap baik. “Kita ini kan merupakan pengurus hasil muktamar yang baru, karena itu PB Al Washliyah yang baru ini harus menunjukan niat baiknya dengan melakukan transparansi pemilihan rektor,” kata Raditya yang juga Ketum PP IPA.
Ketika ditanya apakah PB Al Washliyah memiliki calon dalam pemilihan rektor tersebut Radit mengatakan ada. Namun dengan tegas dirinya mengungkapkan belum mengetahui nama yang dijagokan PB Al Washliyah. “Kita belum membahas siapa yang akan kita dukung dalam pemilihan rektor. Mungkin dalam waktu dekat akan ada rapat untuk membahas hal itu,” katanya Rabu (12/8) di Jakarta.
Sekali lagi aktivis muda Al Washliyah itu menekankan agar proses pemilihan rektor di perguruan tinggi milik organisasi yang telah berusia 85 tahun itu bisa dilakukan dengan transparan.
(mrl)