BerandaMajelisWashliyah: Pemerintah Jangan Takut Eksekusi Mati Bandar Narkoba

Washliyah: Pemerintah Jangan Takut Eksekusi Mati Bandar Narkoba

JAKARTA – Pimpinan Ormas Islam terbesar ketiga di Indonesia, Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) mengingatkan pelaku narkoba jangan macam-macam di Indonesia. Terbukti, sudah belasan orang terpidana mati bandar narkoba dieksekusi mati oleh petugas di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

“Jangan takut mengeksekusi mati bandar narkoba. Karena ini bagian dari upaya penegakan hukum di negara berdaulat Indonesia. Al Washliyah mengingatkan semua pihak, jangan macam-macam terhadap pemakai, pengedar dan bandar narkoba. Kalau tidak mau dieksekusi mati di Indonesia. Perilaku mereka adalah kejahatan kemanusiaan yang tak bisa dimaafkan oleh anak bangsa ini,” tegas satu kader di Kantor PB Al Washliyah, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Ekseskusi mati tahap kedua dilakukan kepada 8 bandar narkoba di kawasan Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah. Eksekusi terpidana mati narkoba asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso, akhirnya ditunda. Dilaporkan bahwa dia sekarang dibawa kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, padahal ia sudah dibawa ke lokasi eksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah.
Mary Jane dibawa ke Yogyakarta menggunakan mobil Transpas dengan pengawalan Brimob Polda Jawa Tengah. hampir bersamaan waktunya dengan pemberangkatan delapan jenazah terpidana mati bandar narkoba yang telah dieksekusi.

Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin, ketika dikonfirmasi wartawan, mengaku belum menerima pemberitahuan dari jaksa eksekutor terkait pemindahan Mary Jane dari Lapas Besi, Nusakambangan, ke Lapas Wirogunan.

“Saya belum diinformasikan dari jaksa eksekutor, kejaksaan belum menghubungi saya. Masih kemungkinan-kemungkinan saja yang saya terima,” katanya.

PRESIDEN FILIPINA

Di bagian lain, pihak Kejaksaan Agung mengakui pembatalan eksekusi mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso karena adanya permintaan dari Presiden Filipina.

“Eksekusi Mary Jane ditunda karena ada permintaan dari Presiden Filipina,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana di Jakarta.

Dia menjelaskan pelaku perdagangan manusia di negara itu telah menyerahkan diri, sedangkan Mary Jane sebagai korban mereka.
“MJ ini masih dibutuhkan keterangannya,” katanya.

Pelaksanaan eksekusi mati terhadap delapan terpidana mati lainnya, telah dilaksanakan pada pukul 00.25 WIB di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Delapan terpidana mati;
1. Myuran Sukumaran (Australia)
2. Andrew Chan (Australia)
3. Martin Anderson (Ghana).
4. Raheem Agbaje (Nigeria)
5. Zainal Abidin (Indonesia)
6 Rodrigo Gularte (Brazil)
7. Sylvester Obiekwe Nwolise
8. Okwudili Oyatanze (Nigeria)

(*/esbeem)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille