JAKARTA – Pemilihan presidium sidang Muktamar Al Washliyah sedikit alot. Hal ini terkait dengan nama calon pimpinan sidang unsur organisasi bagian. Setelah melakukan rapat diinternal organisasi bagian disepakati ISARAH menjadi pimpinan sidang.
Sebelum diputuskan tiba-tiba Dewan Pertimbangan Al Washliyah Yahya Tanjung mempertanyakan keabsahan ISARAH. Selama ini organisasi untuk kalangan sarjana itu dinilainya tidak sah. “ISARAH itu belum pernah mengadakan muktamar. Bilangnya sudah muktamar di Bandung tapi kenapa wilayah tidak diundang,” kata Yahya Tanjung yang merupakan sesepuh Al Washliyah.
Setelah mendengar protes dari Yahya Tanjung, pimpinan sidang kembali meminta organisasi bagian berembuk. Organisasi bagian yang berjumlah tujuh seperti Muslimat, GPA, ISARAH, APA, IPA dan HIMMAH kembali berkumpul untuk memutuskan organisasi yang mewakili mereka sebagai presidium sidang.
Setelah ditunggu beberapa saat akhirnya diputuskan tetap menunjuk ISARAH mewakili organisasi bagian menjadi pimpinan sidang. Mendengar keputusan organisasi bagian, sesepuh Al Washliyah Yahya Tanjung menerimanya. “Kalau itu sudah keputusan organ bagian maka saya menghormatinya,” kata pria yang sudah sangat lama berwashliyah ini.
(mrl)