JAKARTA – Menteri Agama, Lukman Hakim Saepudin menegaskan umat Islam di Indonesia tidak sama dengan umat Islam di belahan dunia lainnya. Karena ajaran Islam masuk ke Indonesia penuh dengan nuansa kedamaian dan toleransi.
Islam di Indonesia tidak identik dengan Islam di belahan dunia lain. Islam masuk ke Indonesia penuh dengan kedamaian, hidup di tengah keragaman. Islam Indonesia bisa menghormati HAM, penuh dengan toleransi, yang kita kenal dengan Islam yang rahmatan lil alamin.
“Islam Indonesia adalah Islam yang moderat, tawasul, tasamuh, islam yang mempunyai ciri khas, yaitu Islam Nusantara,” ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saepudin, ketika membuka muktamar ke-21 Al Washliyah, di Asrama Haji Pondokgede, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2015) malam.
Ia juga menyambut baik tekad pengurus Al Washliyah yang telah bersusah payah mendirikan organisasi masyarakat (ormas) yang sudah berusia hampir 85 tahun ini. Karena organisasi ini telah berkiprah dalam membangun kehidupan keagamaan di Indonesia.
Al Washliyah, kata Menag, bukanlah ormas sekadar papan nama, namun program kerjanya telah mengakar kepada kehidupan masyarakat. Al Washliyah telah memiliki 9 unit Universitas/Perguruan Tinggi di Indonesia, membuktikan bahwa Al Washliyah telah banyak berkiprah dalam membantu pelaksanaan tugas pemerintah (Kemenag) dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Al Jamiyatul Washliyah juga memberikan banyak kontribusi terhadap peningkatan kualitas keagamaan, dan tidak kalah penting adalah kualitas kerukunan yang semakin baik,” kata Lukman.
“Terimakasih kepada segenap pengurus Al Jamiyatul Washliyah,” ucap Menag disambut tepuk tangan muktamirin.
(esbeem)