JAKARTA – Calon Ketua Umum PB Al Washliyah telah menyampaikan visi dan misinya. Kini giliran Ketum PB Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf, MS yang mengungkapkan motivasinya kembali maju. Ia memiliki cita-cita mencerdaskan dan menyejahterahkan keluarga besar Al Washliyah. Dengan begitu Al Washliyah akan menjadi organisasi yang di segani karena memiliki warga yang berkualitas.
Al Washliyah sebagai organisasi Islam harus mendorong warganya (Washliyin) menjadi masyarakat yang cerdas dan berakhlak. Sehingga tepat bila Al Washliyah ke depan menjadi salah satu bagian dari gerakan Islam modern. Kalimat di atas adalah sepenggal dorongan yang membuat Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf, MS kembali mencalonkan diri sebagai Ketum.
Menurutnya Al Washliyah tidak lahir tiba-tiba dari ruang hampa. “Tetapi berproses sedemikian dinamis semenjak pra kelahirannya, kemudian lahir, hingga sekarang memasuki 85 tahun,” katanya kepada kabarwashliyah.com di Jakarta.
Sebagai calon incumbent Yusnar memiliki strategi besar dalam membangun organisasi yang dilahirkan ulama ini. Grand Strategy itu dikrucutkannya ke dalam pilar pendidikan. Sebagai pemimpin di Ormas Islam ini maka sudah seharusnya bertanggung jawab terhadap masa depan pendidikan warganya. “Sebuah ungkapan education for all (pendidikan untuk semua) harus menjadi program utama bagi Washliyah,” tegasnya.
Ilmu pengetahuan yang tinggi merupakan keniscayaan bagi warga Al Washliyah. Tiga tahun ke depan diharapkannya setiap keluarga Washliyah mampu melahirkan seorang sarjana yang cerdas lagi berakhlak.
“Selanjutnya lima tahun ke depan 1% dari warga Washliyah diharapkan meraih predikat doktor (S3) dalam pendidikannya. Sehingga Washliyin yang berkemajuan berhasil diwujudkan,” imbuhnya.
Dengan begitu warga Al Washliyah akan mengedepankan akhlak yang jujur, kesatria, berwawasan keislaman, kebangsaan yang tinggi, kreatif dan inovatif yang bertumpu kepada nilai akhlak dan moral berbasis Al Quran dan As Sunnah.
Sedangkan dari sudut pandang ekonomi, diungkapkan Yusnar keluarga Washliyah harus berperan dalam sistem ekonomi yang berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge based economy). “Secara aktual mampu mendorong Washliyin untuk mampu menghidupi keluarganya dengan layak,” terang Yusnar yang juga qori internasional.
Menurutnya, pemimpin sepatutnya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan berbagai lembaga ekonomi dan lembaga pemerintah. “Hal ini penting untuk menjelaskan kondisi dan kualitas warga Washliyah yang mampu masuk ke ruang ekonomi kompetitif,” tutur Ketum PB Al Washliyah ini.
(mrl)