PANITIA Muktamar Al Washliyah ke 21 yang akan berlangsung tanggal 22 sampai 24 April 2015 di Asrama haji Pondok Gede Jakarta sudah semakin dekat. Aturan main perlu disampaikan agar dapat memenuhi cita-cita dan sasaran yang ingin dicapai.
Dimulai dengan niat yang bersih. Pengurus Besar Al Washliyah maupun panitia telah bertekad ingin menjadikan Muktamar ke-21 Al Washliyah ini menjadi muktamar yang marhamah, Muktamar penuh kasih sayang, tidak ada kebencian dan permusuhan diantara kita semua para Washliyin. Kita ingin beribadah, berjuang dan berjihad fisabilillah.
PB Al Washliyan dan panitia berkomitmen bahwa muktamar ke 21 ini akan menjadi contoh yang baik bagi Al Washliyah dan organisasi bagiannya. Karena itu jangan sampai ada yang merusak dan menghianatinya.
Tanamkan rasa keislaman yang baik. Jauhkan dari akhlak yang tidak terpuji, malu jika mengotori lingkungan yang seharusnya bersih dari noda. Ingat akan multi efek negatif yang timbul jika ada permainan kotor, ingat akan dosa yang ditimbulkannya.
Jika ada yang merusak suasana perlu dikeluarkan dari arena. Jangan ada yang membawa cara-cara yang tidak mencerminkan akhlak Islam ke dalam arena muktamar nanti. Kita semua ikut mengawalnya.
Ada beberapa syarat untuk menjadikan muktamar ini menjadi marhamah, antara lain;
1. Semua warga Al Washliyah yang memenuhi syarat boleh menjadi calon Ketua Umum, menjadi imam besar. Pesertalah yang memilih siapa yang dianggap layak menjadi calon imam besar itu sesuai dengan kriteria yang disepakati bersama.
2. Peserta akan memilih ketua umum siapa yang disukai. Diantara calon tentu ada yang dirasa lebih enak jika dijadikan sebagai imam, ada rasa kedekatan dan mudah berinteraksi dengannya.
3. Pemilihan dilakukan dengan cara pemilihan yang demokratis. Suara terbanyak akan terpilih jadi ketua umum. Yang belum terpilih ikut mendukung calon yang sudah terpilih menjadi ketua umum.
4. Tidak ada blackcampain [kampanye hitam-red]. Tidak ada fitnah-memfitnah antara calon dan pendukung. Tidak boleh menonjolkan kejelekan calon yang lain. Tidak mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakitkan perasaan meski ada perbedaan pandangan.
5. Tidak ada permainan uang untuk membayar ongkos dan untuk oleh-oleh walau sekecil apapun dan dengan alasan apapun. Komitmen para calon Ketua Umum di PB Al Washliyah sudah baik. Hendaknya jangan ada yg merusak akhlak Islam dalam memilih pemimpin. Berat nanti mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah. Apalagi sampai ditiru orang lain. Biarlah pemilihan itu murni dari hati pemilihnya.
6. Tidak ada pemalsuan mandat atau surat suara. Karena bermaksud untuk menambah jumlah suara pemilih, itu namanya main curang. Katakanlah sejujurnya. Malu jika ketahuan akan tercoreng namanya untuk selama-lamanya. Panitia akan siapkan petugas menjadi intel untuk mengawasinya. Karena itu peserta muktamar harus menunjukkan KTP/Identitas diri untuk membuktikan alamat tinggalnya.
Mari kita sama-sama memilih pemimpin yang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Selamat bermuktamar.
Wassalam
H.Abdul Mun im