BerandaDunia islamLangkah-Langkah Merajut Ukhwah Islamiyah (2)

Langkah-Langkah Merajut Ukhwah Islamiyah (2)

APA yang harus dilakukan untuk membuat Ukhwah  Islamiyah itu agar menjadi kokoh?. Allah menjelaskan di dalam Qur`an Surat Al Hujarat ayat 10. ” faaslihu baina akhawaikum. Artinya; damaikanlah diantara saudaramu itu.

Modal utama membangun Ukhwah adalah “Damai”. Karena itu setiap orang perlu berusaha tampil   sebagai juru damai atau  “peace maker”.

Islah artinya damai. Jadi tanamkan dalam pikiran kita bahwa ajaran  Islam cinta damai. Yang ada dalam pikiran kita sebagai orang beriman  hanya satu yaitu damai, damai dan damai.

Tidak sedikitpun terlintas dihati ingin bersengketa dan berkelahi, tahan diri dengan kuat,  penuh  kesabaran, untuk tidak bersengketa. Jika kita tidak mau berkelahi, maka perkelahian itu tentu tidak akan terjadi.

Jiwa yang selalu ingin damai itu sudah cukup menjadi modal utama  membuat ukhuah akan menjadi kokoh.

Di dalam sebuah  hadits digambarkan bahwa Mukmin yang satu dengan Mukmin lainnya ibarat satu bangunan, yang satu menguatkan yang lain.

Bangunan adalah kesatuan dari batu, pasir, besi dan semen, setiap unsur  saling menguatkan, jika disatukan akan  berdiri tiang dan dinding  bangunan yang kokoh.

Allah mengajarkan, lakukanlah Islah. Tanamkan dalam diri,  jika mau membangun Ukhwah Islamiyah tampillah menjadi “peace maker” atau juru damai. Atau “problem solfer” yaitu  orang yang suka memecahkan masalah tanpa membuat masalah baru. Atau orang yang suka mencari jalan keluar dengan damai jika menghadapi berbagai masalah.

Jangan tampil menjadi “trouble maker” yaitu orang yang suka membuat masalah atau persoalan atau kerusuhan. Orang yang suka berkelahi, tidak damai dalam hati, jiwanya tidak Islami.  Kehadiran orang yang suka berkelahi  di tengah-tengah kita ibarat duri dalam daging, dia terus membuat rasa sakit.

BUAH DARI SUKA BERDAMAI.

Damai itu indah. Dari Jiwa yang Selalu Ingin damai akan  terpancar sinar kebahagiaan.

Orang yang suka damai hidupnya jadi bahagia dan indah. Dia bisa dengan tenang membuat rencana-rencana mengatur langkah ke depan dan orang lain bersamanya juga ikut tenang.

Perhatikanlah, damai itu biayanya lebih  murah dan menghasilkan jiwa yang sehat. Akan timbul rasa saling menghormati dan menghargai. Ada rasa rindu ingin bertemu.

Damai itu akan menimbulkan kerjasama yang baik dan menghasilkan banyak hal dari kerjasama itu. Dengan kerjasama itu urusan yang besar dan berat dapat dikerjakan bersama-sama. Jika sendiri-sendiri bekerja, maka pekerjaan itu terasa berat dan lama selesainya.

Jika kita termasuk orang yang suka damai, maka biasanya akan terpancar di wajah kita cahaya, kelihatan  menjadi awet muda, tak terpancar banyak beban hidup, ringan senyumnya.

Jika kita berhadapan dengan orang lain dengan senyuman yang damai, hal  itu akan dapat mengurangi atau menurunkan  tekanan perasaan orang yang kita hadapi.

Jika kita  memiliki jiwa damai,  mudah bagi kita untuk mengrluarkan kata-kata yang indah menggugah hati, ungkapan indah kita akan  dapat tersimpan lama bersemi dihati orang, akan  jadi kenangan indah dan lama dikenang oleh orang yang mendengarnya.

Banyak sekali hikmah damai yang tak dapat diungkap dikolom tulisan yang terbatas ini, tentu para pembaca dapat mengembangkan nya.

Orang yang tak suka berdamai tentu hidupnya tidak tenteram dan diliputi rasa dendam. Mudah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan yang dapat menyayat hati orang lain yang lama sembuhnya.

Perang itu biayanya mahal, untuk mengembalikan suasana semula sebagai akibat dari  dampak  perang lebih mahal lagi. Saat perang terjadi tak sempat berfikir tenang untuk membangun kebesaran dan kehebatan.

Di dalam organisasi jangan pilih pemimpin yang suka berperang, pilihlah pemimpin yang suka damai. Apalagi organisasi Islam karus mencirikan kedamaian. Islam menyebar ajaran rahmatan lil alamin.

Kemudian Allah berfirman; “Wattaqullaha laallakum turhamuun. Artinya; takutlah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat”.

Dalam membangun perdamaian itu niatnya harus karena Allah, bukan karena orang lain.  Allah yang menyuruh kita membangun perdamaian, Jika kita tidak melakukannya kita hawatir kasih sayang Allah akan  jauh dari kita.

Ada orang takut kepada orang lain jika membangun perdamaian kepada orang atau kelompok tertentu.  Karena itu dia ikut dalam suatu  perselisihan yang mungkin awalnya dia tidak bagian dari hal yang diributkan. Tapi karena takut pada orang tertentu, maka dia masuk ke dalam permasalahan itu.

Jika kita mau damai, Insya Allah kasih sayang Allah akan turun kepada kita. Allah akan menabur kebaikan yang banyak ditengah-tengah orang yang suka damai.

Siapa yang menabur kedamaian, dia akan menuai kasih sayang.

Wassalam
H.Abdul Mun im, SH.MH.

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille