JAKARTA – Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) mencium adanya gerakan untuk menghancurkan Islam di Indonesia. Aroma ini tercium dengan politik anggaran yang dibuat pemerintah cenderung menafikan keberadaan Ormas Islam. Padahal peran ormas Islam sangat besar terutama dalam masa penjajahan dari mulai meraih, merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Ketum PP HIMMAH Aminullah Siagian pada Kamis (2/4) di Jakarta menjelaskan saat ini anggaran untuk pembinaan umat melalui ormas tidak kelihatan. Pembinaan pemerintah kepada institusi Islam nilai tidak ada. “Baik anggaran untuk umat Islam atau non muslim tidak terlihat,” tegasnya.
Sementara di sisi lain Kementerian Dalam Negeri memberikan anggaran yang besar kepada partai politik. Kondisi ini semakin memperlihatkan kepada umat bahwa politik anggaran pemerintah memang tidak berpihak kepada umat Islam. “Anggaran untuk Parpol malah di naikkan sampai satu triliun,” kata Amin.
Dasar yang lain kata Ketum HIMMAH ini, pemerintah melalui Dirjen Imigrasi telah melakukan pencegahan berpergian keluar negeri bagi warga Indonesia yang memiliki nama Muhammad dan Ali. Bentuk pencekalan ini selain dinilai diskriminasi juga bentuk menghancurkan secara perlahan nama-nama berbau Islam. Untuk itu HIMMAH meminta kepada umat Islam untuk ‘berjihad’ terhadap gerakan penghancuran Islam di Indonesia.
(mrl)