JAKARTA – Ormas Islam Al Jam’iyatul Washliyah meminta pemerintah terbuka kepada umat Islam terkait pemblokiran 22 situs yang anggap radikal. Pemerintah seharusnya melibatkan lembaga-lembaga Islam seperti MUI dan ormas Islam untuk melakukan kajian terhadapat situs yang diduga radikal. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Besar Al Washliyah Masyhuril Khamis, Senin (30/3) malam di Jakarta.
Dia juga mengimbau kepada umat Islam untuk berhati hati menyikapi peblokiran 22 situs yang diduga menyebar paham terorisme itu. Sebaiknya semua pihak termasuk pemerintah melakukan kajian yang konferhenship terhadap masalah ini. “Pemerintah harus melibatkan semua unsur termasuk Ormas Islam, MUI tentang penetapan sebuah media itu radikal atau tidak,” katanya.
Saat ini zamannya keterbukaan atas semua informasi. Untuk itu pemerintah juga harus terbuka kepada masyarakat terkait pemblokiran ini. “Keterbukaan atas semua informasi saat ini harus juga diikuti dengan keterbukaan pemerintah dalam menggolongkan kenapa dan mengapa situs-situs tersebut masuk dalam web yang radikal,” pinta Khamis yang juga seorang aktifis dakwah.
Kondisi ini membuat umat Islam semakin curiga kepada pemerintah khususnya Kemeninfo. Umat Islam semakin dihadapkan pada kecurigaan yang berlebihan kepada penguasa. Di sisi lain Khamis melihat pemerintah tidak berdaya dengan keberadaan situs porno. “Sedangkan pada sisi lain media pornografi hampir tidak bisa di hempang dan terkesan dibiarkan. Kan itu juga sangat berbahaya dalam merusak moral anak bangsa,” tegas Ketua Bidang Dakwah Al Washliyah itu.
Berikut ke-22 situs radikal yang sudah
diblokir, sebagaimana ditulis di situs kominfo.go.id:
1. arrahmah.com
2. voa-islam.com
3. ghur4ba.blogspot.com
4. panjimas.com
5. thoriquna.com
6. dakwatuna.com
7. kafilahmujahid.com
8. an-najah.net
9. muslimdaily.net
10. hidayatullah.com
11. salam-online.com
12. aqlislamiccenter.com
13. kiblat.net
14. dakwahmedia.com
15. muqawamah.com
16. lasdipo.com
17. gemaislam.com
18. eramuslim.com
19. daulahislam.com
20. shoutussalam.com
21. azzammedia.com dan
22. indonesiasupportislamicatate.blogspot.com
(mrl)
