MEDAN – Ungkapan kekecewaan terhadap kepengurusan Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara terus bermunculan. Setelah PP HIMMAH memrotes nama-nama yang masuk di jajaran pengurus harian Al Washliyah Sumut, kini hal senada pun dilontarkan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA). Melihat struktur Al Washliyah Sumut yang baru dilantik membuat militansi para kader Al Washliyah memudar.
Menurut Ketua Alumni Latihan Kader Instruktur (LKI) IPA Guntur Syahputra dengan komposisi PW Al Washliyah yang ada saat ini maka sebaiknya tidak perlu lagi diadakan pengkaderan. “Melihat pelantikan PW Al Washliyah Sumut yang merupakan barometer dan jantungnya Al Washliyah di Indonesia selayaknya kaderisasi tidak perlu lagi dilakukan,” katanya, Sabtu (21/3) di Medan.
Pernyataan ini lahir lantaran dalam struktur Al Washliyah Sumut yang baru dilantik banyak kader-kader yang memiliki militansi tinggi tidak diakomodasi. Yang dimasukan ke dalam kepengurusan banyak orang yang tidak jelas kealwashliyahannya. “Besok kita tinggal ajak bagi siapa yang merasa punya kepentingan, Al Washliyah bisa jadi jembatannya. Silahkan masuk, monggo,” sindir Guntur.
Kader IPA Sumut ini juga menagih janji Ketua PW Al Washliyah Sumut Prof. Syaiful Akhyar Lubis pada saat penutupan Musywil ke 14 lalu. Saat itu ketua terpilih menyatakan akan mengumpulkan kembali kader-kader yang telah tersebar.
“Mana janji ketua terpilih yang akan mengumpulkan kader-kader yang berserak. Layaknya mengutip anak kotam istilahnya. Mana janji beliau. Malah yang dikutip anak-anak pungutan yang tak mengenal siapa ayah, ibu dan silsilah Al Washliyahnya,” kata Guntur mengungkapkan rasa kecewanya.
Ditambahkannya, para pengurus yang didudukan di PW Al Washliyah Sumut banyak yang tidak tahu tentang khittoh, wijhah perjuangan Al Washliyah. Menurut hemat Guntur yang akan maju sebagai Ketum PP IPA pada muktamar nanti, terlalu murah hari ini Al Washliyah. “Karena mengikuti alur cerita para pahlawan bertopeng di Sumut. Maka dengan ini mari kita nyatakan, kaderisasi tidak penting, jauh lebih penting adalah siapa yang mau silahkan maju, tanpa ada pengecualian bagi yang tidak tau malu,” protesnya dengan keras.
(mrl)