Oleh: Abdul Mun im Ritonga.
Allah berfirman dalam Al Qur an: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal.” (QS. Surat Al Hujarat ayat 13).
Terkandung prinsip dalam membangun hubungan diplomatik adalah mencari pergaulan dengan berusaha untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya dan menghindari musuh sedapat-dapatnya. Seribu teman belum seberapa, satu musuh banyak sekali. Jika kita hendak memulai membangun kerjasama dengan negara lain, pertama sekali yang dicari adalah titik persamaan yang banyak antar kedua negara yang berhubungan. Itu biasanya dikemukakan saat dimulai pembicaraan. Dari persamaan itulah dapat memulai kerjasama.
Adapun perbedaan yang ada tangguhkan sementara, dengan harapan dalam proses perjalanan kerjasama tersebut akan ditemukan persamaan. Jika tetap tidak bisa sama dalam hal tertentu, diharapkan timbul saling pengertian. Dengan demikian kita akan tetap bisa duduk bersama dalam perbedaan.
POTENSI BERKENALAN.
Pertemanan itu memberi peluang dan kesempatan untuk bekerjasama dalam berbagai hal. Jika kita berteman dengan banyak negara, itu akan sangat menguntungkan sekaligus membahagiakan. Kita akan bisa dapat menerapkan prinsip saling memanfaatkan kelebihan dan saling menutupi kekurangan. Kita tentu lebih mudah bekerjasama atas dasar kesamaan dan saling pengertian serta bertoleransi dalam perbedaan, sebatas keyakinan kita masing-masing.
Banyak sekali bentuk kerjasama yang dapat dilakukan, baik di bidang agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan. Prinsip kerjasama adalah saling menguntungkan. Dari kerjasama itu diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kedekatan bagi kedua bangsa.
Indahnya persahabatan antar negara, akan terjadi people to people contact, saling mengenalkan budaya dan potensi dari masing-masing negara serta dapat saling mendukung dalam berbagai kepentingan di fora internasional. Sama halnya dengan hubungan pribadi dengan orang lain bahwa dalam pergaulan antar negara jangan singgung perbedaan, jika perbedaan itu ada cukup difahami dan berusaha bagaimana membuat agar perbedaan itu tidak menjadi sumber conflik.
BAHAYA PERMUSUHAN
Seribu teman belum seberapa, satu musuh banyak sekali. Itu prinsip umum dalam pergaulan.
Bermusuhan itu capek, melelahkan, menimbulkan rasa tidak enak, merugikan banyak pihak, membuang energi yang banyak untuk keperluan yang sia-sia, mengeluarkan biaya yang besar tanpa pemasukan dan kehidupan jadi tidak sehat. Permusuhan akan mengganggu ketenangan dan menimbulkan rasa tidak aman. Apalagi terjadi conflik terbuka sampai ketingkat peperangan, berbagai kegiatan untuk mencapai kemajuan akan terganggu.
Jika sampai terjadi peperangan, itu akan terjadi kemunduran yang berakibat hancurnya bangunan dan berbagai hal yang sudah dibangun berabad-abad serta timbul rasa dendam dan antupati. Untuk melakukan perbaikannya diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun lagi.
SIAPA YANG MENJADI DUTA BANGSA?
Dalam hubungan diplomatik, secara formal ada wakil resmi dari pemerintah, baik Kepala Perwakilan maupun stafnya yang bertugas di kantor Perwakilan RI. Secara informal semua orang dari satu negara menjadi duta bagi bangsanya saat ia berada di negara lain.
Sifat dan tingkah laku seseorang akan mewakili dan mencerminkan dari negaranya. Jika seseorang berbuat baik dan berprestasi saat di luar negeri, maka ia akan mengharumkan nama negaranya. Sebaliknya jika seseorang berbuat buruk dinegara lain yang akan tercoreng adalah nama negaranya.
Dalam pergaulan antar negara harus difahami oleh setiap orang bahwa kedaulatan satu negara harus dijunjung tinggi oleh orang yang datang ke negara itu, karena itu semua orang yang datang ke satu negara harus tunduk dan patuh dengan peraturan setempat dimana dia berada.
Wassalam.
About Author
