MUKTAMAR ke-21 Al Washliyah sudah diambang pintu. Tinggal menghitung hari. Sesuai rencana akan diadakan pada tanggal 22 sampai 24 April 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Pada rapat Pleno PB. Al Washliyah terakhir hari Rabu 4 Maret 2015 dilaporkan bahwa panitia sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan Muktamar, tinggal menyempurnakan persiapan akhirnya saja.
Menurut DR. Halfian sebagai Ketua Organizing Comittee bahwa panitia bertekad akan menjadikan Muktamar kali ini menjadikan Muktamar Al Washliyah yang terbaik dari sebelumnya. Presiden Jokowi diharapkan berkenan hadir untuk membuka acaranya.
Muktamar pada hakikatnya adalah forum silaturrahim Akbar Al Washliyah. Dalam kesempatan ini, Muktamar akan dihadiri peserta utusan resmi terdiri dari PB. Al Washliyah, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan pimpinan pusat organisasi bagian Al Washliyah,
Pada forum ini, kita juga Insya Allah akan menyaksikan bertemuanya para tokoh Al Washliyah dari pusat sampai ke daerah dengan tokoh-tokoh ormas lainnya dan wakil dari pemerintah serta perwakilan dari negara sahabat.
Pada forum ini, biasanya kita akan menyaksikan kehadiran para sesepuh sebagai penggerak pada masa lalu yang masih hidup, mereka adalah orang-orang yang menjadi pelanjut perjuangan Al Washliyah dari pendirinya dan telah menyerahkan tongkat estafet kepada generasi baru yang sedang bergiat.
Di forum Muktamar ini akan terlihat seluruh pengurus PB. Al Washliyah beserta Majelisnya lebih lengkap dari biasanya yang pada hari-hari biasa mereka tidak dapat duduk bersama secara lengkap karena kesibukan masing-masing.
Selain itu kita dapat menyaksikan kehadiran jajaran pimpinan PB seperti Dewan Fatwa, Dewan Penasehat dan keluarga besar Al Jam’iyatul Washliyah.
Muktamar tidak sekedar temu kangen. Tapi pemanfaatan momentum untuk saling bertukar pengalaman, tukar menukar informasi dan dapat melahirkan pemikiran untuk membangun Al Washliyah ke depan yang lebih baik berdadarkan pengalaman dan kemampuan analisa masing-masing.
Orang-orang yang baik akan menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan hal-hal yang substantif. Apalagi kehadirannya mewakili banyak orang dibelakangnya.
Tidaklah etis jika masih ada di antara peserta yang malakukan tradisi negatif, menjadikan acara ini menjadi alat kebohongan. Ia hanya hadir pada acara pembukaan selanjutnya menggunakan waktu untuk jalan-jalan dan belanja untuk keperluan pribadi, padahal kadang ia mendapatkan biaya keberangkatannya dari pihak lain untuk tujuan menghadiri Muktamar.
Sudah saatnya para peserta mendaftarkan diri pada panitia sebagai peserta, lebih cepat lebih baik agar panitia dapat menyiapkan fasilitas yang mamadai.
Selamat datang ke Jakarta, kepada seluruh peserta. Pengurus Besar Al Washliyah sebagai tuan rumah telah siap menanti kehadiran anda.
Salam,
H.Abdul Mun’im, SH.MH.