JAKARTA – Pembacaan doa malam ketiga mengenang almarhum KH. Aziddin, SE yang bertepatan Minggu (15/2) di rumah duka diisi dua penceramah. Ceramah pertama dilakukan Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah KH. Ridwan Ibrahim Lubis selesai sholat Magrib. Selanjutnya setelah sholat Isya dan pembacaan surat Yasin lalu diisi ceramah kedua oleh KH. Syamsul Arifin Nababan.
KH. Ridwan Ibrahim Lubis mengutarakan kesan dan kenangannya selama memimpin Al Washliyah dari 1986-1997. Saat itu Ridwan Ibrahim menjabat sebagai ketua umum dan H. Aziddin sebagai Sekjend PB Al Washliyah. Berkat mereka berdua PB Al Washliyah resmi berpindah dari Medan ke Jakarta. Banyak suka duka yang mereka alami dalam menjalankan bahtera organisasi.
Namun diungkapkan KH. Ridwan Lubis, selama mereka berdua memimpin tidak pernah almarhum H. Aziddin mengeluh. Bahkan setiap menjalankan kegiatan organisasi mantan Sekjendnya itu tidak pernah menyampaikan kesulitan terkait pendanaan. Bila ditanya mengenai dana, H. Aziddin selalu mengatakan insya Allah dana itu ada.
Kondisi ini juga disampaikan Sekretaris Dewan Pertimbangan Al Washliyah H. Ahmad Hamim Azizy yang mengatakan seluruh kehidupan H. Aziddin untuk Al Washliyah. “Dia itu organisatoris, pemurah dan sangat cinta kepada Al Washliyah,” terangnya.
Ditambahkannya, almarhum H. Aziddin sangat loyal dan royal terhadap Al Washliyah. Tidak sedikit harta yang dimilikinya digunakan untuk membesarkan organisasi. “Dananya sangat banyak dikeluarkan untuk Al Washliyah bila dibanding untuk keluarganya,” kata Hamim yang cukup dekat dengan keluarga almarhum.
Hadir dalam malam ketiga itu warga dan pengurus Al Washliyah seperti H. Abdul Mun’im, M. Nizam Harahap (PB Al Washliyah), H. Abdul Rivai Harahap (Ketua PW Al Washliyah DKI), Hj. Rahmah Has (Muslimat Al Washliyah) dan Qori Internasiona Ustadz Fakhruddin Sarumpaet.
(mrl)