34.8 C
Jakarta
Kamis 21 September, 2023

IPA Kader Ulama Al Washliyah

BEGITU hangatnya pemberitaan menjelang Muktamar Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) beberapa waktu ini, menanggapi pemberitaan di www.kabarwashliyah.com yang disampaikan PD IPA Kota Medan dengan memuat pernyataan sikapnya, serta statemen Lisman Hasibuan , bukanlah menjadi hal yang baru bagi perjalanan Ikatan Pelajar Al Washliyah. Di organisasi bagian Al Washliyah yang termuda ini sudah memiliki rekam jejak yang cukup lama dalam memilih pemimpinnya.

PD IPA Kota Medan pastinya telah menelaah dengan baik atas pernyaataannya, namun saya sebagai salah satu nama yang di sebutkan PD IPA Kota Medan, bukanlah menjadi hal kebanggaan secara pribadi. Sebagaimana yang disampaikan sahabat Lisman Hasibuan merupakan cemeti bagi seluruh kader IPA se Indonesia untuk tetap bijaksana dalam mengambil keputusan.

Saya sependapat dengan sahabat Lisman Hasibuan, namun di satu sisi kita harus tetap berdiri di atas landasan AD/ART IPA bahwa jenjang kader merupakan harga mati sesuai amanat muktamar sebelumnya. Hanya saja dalam pentas musyawarah terkadang kita lupa bahwa banyak sekali perbaikan ynag harus di lakukan di tubuh organisasi pelajar ini. IPA adalah batang tubuhnya Al Washliyah, umbi dari pada Al Washliyah adalah ulama. Maka IPA adalah kadernya ulama Al Washliyah.

Selama ini kita sibuk dan hanya berkonsentrasi pada kaderisasi yang melahirkan pemimpin, tetapi lupa melahirkan ulama. Kita lupa mencari pengganti Alm. H. M. Yunus, Alm. H. M. Arsyad Thalib Lubis, dan ulama Washliyah lainnya. Maka mari bersama dalam muktamar yang akan dijelang nanti kita menyibukan musyawarah kita dengan merumuskan konsep kaderisasi IPA yang berbasis ulama. Karena dalam dekade belakangan ini kita sudah banyak kehilangan ulama-ulama Al Washliyah.

Mana silabus dan kurikulum yang kita banggakan selama ini, yang indikatornya tidak memiliki kefokusan? Maka saya berharap dan kita semua mari menyibukkan dengan konsep dari silabus dan kurikulum IPA dari pada menyibukkan dengan calon ketua umumnya. Dengan amanat muktamar yang akan dilaksanakan, mari memfokuskaan tentang silabus dan kurikulum kader. Memakai slogan TNI, patah tumbuh hilang berganti, maka mari kita jadikan IPA sebagai wadah yang mencitakan ulama, menumbuhkan kecintaan kepada ulama, sehingga ulama-ulama Al Washliyah tidak lekang dimakan waktu. Dan tidak seperti kayu yang habis dimakan rayap.

Alakhir, mengutip hadits Rasulullah Saw: “Al ‘ulama waratsatul anbiya'” ulama adalah pewaris nabi, dari pada itu juga Al Washliyah adalah warisan ulama, mari kita jaga dan kembangkan Al Washliyah ini dengan sikap, sifat dan kehidupan ulama. Terkhusus amanah ini bagi seluruh kader IPA di mana pun berada.

Guntur Syaputra Alkarim adalah mantan Wakil Ketua PD IPA Medan dan Ketua Alumni Latihan Kader Instruktur (LKI) PP IPA.

About Author

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansSuka
1,230PengikutMengikuti
206PengikutMengikuti
100PelangganBerlangganan

Latest Articles