BerandaDunia islamMenyaksikan Sejarah Perubahan Masjid Haram

Menyaksikan Sejarah Perubahan Masjid Haram

INILAH saatnya kita dapat menyaksikan sejarah baru tentang perubahan besar masjid Haram di Makkah masa kini. Akan lebih seru lagi jika kita berkesempatan untuk datang menyaksikannya secara langsung. Bagi yang sudah pernah ke Masjid Haram, apalagi yang sudah sering berkunjung, biasanya dapat membayangkan bagaimana fisik dan rupa Masjid Haram yang pernah dilihat. Mulai tampak luar di sebelah luar, tampak luar sebelah dalam dan keadaan di dalam bangunan masjid.

Mungkin bagi yang sudah pernah datang ke Masjid Haram, secara psikologi biasanya terbangun juga rasa ikatan batin dengan gedung tersebut selain Ka’bah, Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, sumur Zam-zam, Bukit Safa dan Marwah, dan lain-lain.

Nanti beberapa tahun ke depan, kalau datang lagi ke Masjid Haram, tentu akan merasa kehilangan terhadap suasana gedung lama, dan insya Allah semua sudah berubah menjadi baru, kecuali Ka’bah dan mungkin sebagian kecil dari bangunan tertentu seperti perluasan bangunan zaman Malik Fahd dan bangunan di Safa Marwah yang juga terhitung masih baru.

Bayangan terhadap gedung lama meskipun tergolong megah sudah tidak ada lagi sejak saat sekarang. Kita hanya bisa melihat gambarnya saja sebagai kenangan kalau ada. Sekarang ini sudah hampir total gedung dirombak dan dirubuhkan, diganti dengan konstruksi bangunan baru.

Tentu perubahan itu termasuk design interior dan exterior yang saat ini belum dikerjakan, tapi itu akan merubah struktur dan kesan dari gedung lama. Kalau posisi bangunan hampir sama saja. Jadi bersiap-siaplah menghadapi kenyataan.

Saya bersyukur di Desember 2014 ini berada di Masjid Haram, untuk kunjungan lebih dari sepuluh hari menjalankan ibadah, terhitung sejak 4 Desember 2014. Dengan kesempatan berada di Masjid Haram itu, saya dapat menyaksikan secara langsung setiap hari proses perobohan gedung lama. Ini sejarah besar tentang perubahan gedung masjid yang diagungkan oleh umat Islam sedunia dari zaman ke zaman.

Bersamaan dengan itu, disaksikan pula sebagian dari konstruksi rangka gedung baru lebih bagus yang sudah jadi, serta penambahan perluasan gedung baru tapi belum dibuka untuk umum, yang membuat gedung itu terlihat lebih besar dan lebih anggun.

Memang ada rasa sedih berpisah dengan gedung lama, karena sudah merasa ada ikatan batin, seperti halnya saudara-saudara yang sudah pernah atau bahkan sering datang ke sana, mungkin akan punya persaan yang sama.

Gedung lama sudah sauawihatnya langsung sejak tahun 1990 dan sering ada kesempatan secara kontinu untuk datang lagi sesudah itu, karena dulu tahun 1990-1994 saya pernah bertugas di Jeddah selama 3,5 tahun.

Bagi yang menyaksikan langsung perubahan ini, nantinya insya Allah tidak akan tersentak lagi melihat gedung yang baru, walau ada rasa kehilangan suatu kenangan lama, karena tidak akan pernah lagi melihat gedung lama, mungkin ada kenangan tertentu. Gedung itu sudah bertukar dengan gedung baru.

Ini suatu momentum bagi kita semua untuk mengambil pelajaran besar, bahwa hakikatnya Allah hanya menentukan tempat lokasi untuk Ka’bah sebagai kiblat umat Islam untuk melaksanakan shalat dan untuk tawaf mengerjakan ibadah haji dan umroh, serta Masjid Haram yang diberkahi sekelilingnya. Jadi bukan materi gedungnya yang istimewa di Masjid Haram itu. Karena itu, hakikat yang kita cintai terhadap Masjidil Haram adalah perintah Allahnya, bukan bentuk materi gedungnya.

Terlintas juga dalam pikiran saya, untung perubahan gedung lama itu atas kesepakatan secara damai di kalangan pemerintah dan rakyat Saudi serta pihak tertentu. Karena gedung tertentu bagi manusia biasaanya dijadikan sebagai simbol.

Sekiranya perubuhan gedung itu dilakukan dengan cara yang tidak legal dan tidak terhormat, tentu sudah terjadi pertumpahan darah, serentak kaum muslimin di dunia membelanya, meskipun ia gedung, karena bagaimanapun juga gedung itu menjadi simbol dari satu hal yang diagungan dan dimuliakan.

Kita patut berbangga bahwa dalam pembangunan gedung Masjid Haram yang baru itu ada peran anak bangsa. Terdapat ratusan pekerja yang direkrut dari Indonesia bertugas diberbagai bidang seperti; pemasangan keramik, bagian besi, bagian kayu, dan lainnya.

Kita berharap perubahan gedung itu akan menambah gairah para jamaah untuk beribadah, karena selain indah dan megah, juga dilengkapi dengan fasilitas yang modern dan dapat menampung lebih banyak jamaah sesuai perkembangan penduduk muslim di dunia saat ini dan beberapa tahun yang akan datang.

Makkah, 8 Desember 2014.

Oleh Abdul Mun’im

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille