JAKARTA – Tokoh-tokoh Al Jam’iyatul Washliyah angkatan awal merupakan tokoh yang memiliki sifat keikhlasan yang tinggi dalam berbuat. Selain itu para pendiri organisasi ini juga memiliki sifat rendah hati (tawadhu). Mereka tidak mau amal perbuatannya dibesar-besarkan sehingga mengakibatkan timbulnya sikap ria.
Demikian disampaikan Ketua Umum Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf, MS dalam acara Malam Tasyakur HUT ke 84 Al Washliyah pada Jumat (28/11) di Gedung Dakwah Al Washliyah di Rawasari, Jakarta Pusat. Diungkapkannya bagaimana ketika salah satu pendiri Al Washliyah H. Abdurrahman Syihab dianggap layak untuk dijadikan sebagai pahlawan nasional. “Saat itu keluarga dari Allahu yarham Abdurrahman Syihab menolak keinginan itu. ‘Biarlah itu menjadi amal baik orang tua kami’, kata keluarga beliau,” terang Ketum PB Al Washliyah di hadapan warga Washliyah.
Orang nomor satu di Al Washliyah ini juga menanyakan kepada pihak perguruan tinggi Al Washliyah mengapa tidak ada salah satu pun nama pendiri Al Washliyah diabadikan sebagai nama gedung di area kampus. “Saya pernah menanyakan hal ini kepada Ustadz Ramli Abdul Wahid, mengapa gedung fakultas hukum tidak kita namai dengan Gedung Muhammad Arsyad Thalib Lubis?”
Ketika itu Ustadz Ramli Abdul Wahid mengatakan bahwa keluarga pendiri Al Washliyah tidak berkenan nama orang tuanya diabadikan sebagai nama gedung. Itu bentuk dari ketawadhu’an para pendiri dan pejuang Al Washliyah dalam beramal. Hal ini menurut Yusnar harus ditiru para pengurus organisasi ini.
(mrl)