JAKARTA – Pengurus Besar Al Washliyah menyayangkan sikap Al Washliyah Sumut yang tidak memberikan izin penggunaan aula untuk Latihan Kader Dasar (LKD) Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH). Apa pun masalahnya, kegiatan perkaderan tetap harus didukung bukan dihalang-halangi. Apa yang terjadi di kantor PW Al Washliyah seharusnya bisa diselesaikan dengan cara-cara yang baik. Demikian dikatakan Majelis Kader PB Al Washliyah Hendra Gunawan Thaher di Jakarta.
Perkaderan merupakan arena untuk menciptakan generasi di sebuah organisasi. Bila perkaderan tidak diberi ruang maka regenerasi akan mandek. Al Washliyah menurut Hendra seharusnya mendukung kegiatan perkaderan. “Kita harapkan kepada semua wilayah agar memberikan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan yang positif,” katanya di kantor PB Al Washliyah Rawasari.
Kondisi ini seharusnya tidak perlu terjadi bila komunikasi di antara kedua berjalan baik. PB Al Washliyah juga tidak menafikan bila sikap pengurus Al Washliyah Sumut itu karena sikap HIMMAH selama ini yang cenderung tidak menghormati para seniornya. Hendra mengaku bahwa dirinya melihat dan merasakan langsung bagaimana HIMMAH di Sumut sulit diatur oleh induk organisasinya.
Dijelaskannya, Al Washliyah merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas segala kegiatan yang mengatas namakan organisasi itu. Sehingga tindak tanduk organisasi bagian pasti akan berimbas kepada induknya yaitu Al Washliyah. Namun begitu, Majelis Kader tetap menyayangkan tidak diperkenankannya LKD HIMMAH di kantor Al Washliyah Sumut.
(mrl)