JAKARTA – Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) akan mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika Jokowi menaikkan harga BBM maka rakyat kian sengsara.
“Rakyat sekarang masih merasakan imbas kenaikan tarif dasar listrik, gas elpiji, air bersih, harga kebutuhan pokok lainnya. Kalau ditambah dengan dampak kenaikan BBM, maka rakyat ini kian tercekik,” kata Ketua Majelis Amal Sosial PB Al Washliyah, H.Syamsir Bastian Munthe, di Jakarta, Minggu (16/11/2014).
Atas pertimbangan itu, Washliyah sebagai Ormas Islam yang bersikap netral dalam Pilpres 2014 lali, menurut Syamsir, memiliki kewajiban untuk mengingatkan siapa pun pimpinan negara ini untuk berpikir jernih dalam mengambil suatu kebijakan. “Pikirkan matang-matang sebelum bertindak. Karena Washliyah sudah sering mengingatkan penguasa negara ini agar berhati-hati dan selalu memperhatikan nasib dan jeritan rakyatnya,” tegas Syamsir.
Ketua majelis amal sosial ini menilai menaikkan harga BBM pada situasi sekarang ini, tidaklah tepat. Karena rakyat masih banyak beban imbas kenaikan segala kebutuhan, termasuk TDL (tarif dasar listrik), gas elpiji. Sementara itu harga jual karet dan sawit yang melorot tajam, gaji pegawai swasta tidak naik-naik dan sebagainya.
“Coba berpikir ulang dan bagai mana mencari solusi yang tepat. Kumpulkan menteri-menteri dan pakar energi yang tahu bagai mana mengatasi persoalan ini. Karena itu, inti surat terbuka Washliyah kepada Jokowi untuk tidak menaikkan harga BBM. Titik.”
Wacana kenaikan harga BBM saja, menurut Syamsir, sudah mengundang aksi protes. Kalangan mahasiswa termasuk Washliyah sudah turun ke jalan untuk melakukan aksi penolakan. “Sekali lagi, tolong pikirkan yang lebih rasional.”
(rilis/esbeem)
About Author
