JAKARTA – Ketua Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), H.Syamsir Bastian Munthe, mengingatkan pemerintah supaya berhati-hati apabila menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), karena sektor ini sangat sensitif dalam hajat hidup rakyat.
“Baru wacana mau naikkan harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok sudah melambung duluan. Masalah ini harus dipikirkan oleh pemerintahan Jokowi dengan matang dan terencana,” kata Syamsir di Jakarta, Rabu (6/11/2014).
Untuk mengatasi gejolak ini, aktifis Ormas Islam Al Washliyah ini mengusulkan gaji Presiden Jokowi dan Wapres JK, menteri, pimpinan DPR dihibahkan untuk rakyat. Kalau penting pemerintah menjual pesawat kepresidenan. “Saya mau tahu apakah pemerintahan Jokowi-JK ini memang benar-benar mau membela rakyatnya.”
Imbas rencana kenaikan harga BBM, menurut Syamsir, antara lain harga kebutuhan pokok di pasaran sudah tidak terkendali, Selain itu, upah buruh, gaji karyawan swasta dan sebagainya sulit disesuaikan oleh pengusahanya. “Yang ada malah status sosial sebagian rakyat kian melorot ke garis miskin,” katanya.
Al Washliyah sebagai Ormas Islam, menurut Syamsir, sudah berusia 83 tahun. Lebih tua dari usia Kemerdekaan RI. Karena itu, Al Washliyah sudah mengawal negara ini sejak pra-kemerdekaan RI. Ironisnya, kata dia, pemerintah masih menganggap organisasi massa hanya selevel dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang baru berdiri kemarin. “Tokoh dan pejuang Washliyah sudah banyak andil dalam membangun negara ini, tapi Washliyah sejak dulu hingga saat ini masih dianaktirikan pemerintah.”
(esbeem)