JAKARTA – Presiden Jokowi sampai sekarang belum mengumumkan susunan kabinetnya. Presiden pilihan rakyat ini nampaknya sangat hati-hati dalam menentukan personal yang akan menduduki jabatan menteri. Kondisi tersebut sebenarnya bukan hal baru bagi presiden ke tujuh itu. Jokowi pernah melakukan hal sama dalam penentuan Sekretaris Daerah Propinsi DKI Jakarta.
Demikian dikatakan Ketua Gerakan Pemuda Al Washliyah DKI Jakarta M. Razvi Lubis Sabtu (25/10) di Jakarta. “Untuk mengangkat Sekda DKI saja Jokowi butuh waktu 2 tahun. Itu untuk satu jabatan. Bagaimana kalau 34 jabatan menteri,” katanya di kantor GP Al Washliyah di Matraman.
Dijelaskannya, jabatan orang nomor satu di jajaran PNS DKI Jakarta itu lama lowong sejak ditinggal Fadjar Panjaitan yang memasuki masa pensiun. Butuh waktu dua tahun bagi Jokowi yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Baru diakhir-akhir masa jabatannya, tepatnya ketika masa kampanye Pilpres barulah jabatan Sekda secara difinitiv terisi.
Kini hal tersebut terulang kembali. Jokowi yang kini menjadi presiden harus mengangkat 34 menteri yang akan membantu pemerintahannya. Padahal telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh MK, Jokowi langsung membentuk Rumah Transisi yang berfungsi untuk menyeleksi calon menteri. Tim transisi ini pun bekerja sesuai dengan yang diinginkan Jokowi-JK.
Berharap setelah dilantik sebagai presiden, Jokowi segera mengumumkan susunan kabinetnya. Namun hingga hari kelima mantan Walikota Solo itu belum juga mengumumkannya. Sementara kata M. Razvi rakyat sangat menunggu susunan kabinet racikan Jokowi-JK. Kabinet Jokowi itu nantinya akan menjadi kabinet ‘the dream team’ Jokowi.
“Mungkin kabinet yang sedang disusun Jokowi merupakan kabinet idaman yang siap bekerja menyejahterakan rakyat,” kata Ketua GP Al Washliyah itu. Selain idaman, juga merupakan kabinet yang bersih dari korupsi atau masalah lainnya. Razvi menyebutnya dengan istilah Kabinet Idaman Ala Jokowi.
(mrl)