BEKAL UNTUK ALUMNI
PERGURUAN TINGGI AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (QS. Ash-Shaff (61): 10-11)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama sekali marilah kita menyampaikan puji dan syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala atas karunia dan rahmatNya kita dapat menyelesaikan tugas-tugas kita dengan baik. Shalawat beriring salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta sahabat-sahabat dan pengikutnya sampai di akhir zaman.
Saudara/i wisudawan yang berbahagia
Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah mengucapkan terima kasih karena saudara/i telah memilih Perguruan Tinggi ini sebagai tempat menimba ilmu dan sekaligus kami merasa sangat berbahagia telah mengantarkan saudara/i menjadi sarjana di perguruan tinggi yang berada di bawah naungan organisasi Al-Jam’iyatul Washliyah ini. Majelis Pendidikan Al-Jam’iyatul Washliyah sebagai satu-satunya majelis yang berwenang mengurus pendidikan di bawah naungan organisasi Al-Jam’iyatul Washliyah tidak saja bangga dengan bertambahnya alumni lulusan perguruan tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah, tetapi juga telah menambah jumlah kader Al-Jam’iyatul Washliyah yang akan diterjunkan ke masyarakat.
Penyelenggaraan Wisuda pada hari ini merupakan sebuah upacara yang menandai perubahan status saudara. Sebelum ini saudara adalah mahasiswa; dan mulai hari ini saudara menjadi sarjana. Seiring dengan perubahan status ini, berubah pula tanggung jawab yang saudara pikul. Ketika menjadi mahasiswa, saudara memikul tanggung jawab akademik. Mulai hari ini, tanggung jawab sosial semakin melekat di pundak saudara.
Di dalam Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah saudara/i telah ditempa dan dibekali pendidikan yang diharapkan memadai dan cukup untuk menjadi dasar bagi saudara/i dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup selanjutnya di tengah masyarakat. Saudara/i baru saja lepas dari suasana belajar dalam “kehidupan kampus” untuk masuk kembali belajar ke dalam “kampus kehidupan” yang situasinya sangat berbeda. Dalam kehidupan kampus ada batas berakhirnya, dan telah saudara jalani sampai akhir. Saudara/i diberi ijazah sebagai bukti saudara/i telah mengakhiri dan lulus dalam menempa diri di dalam kehidupan kampus yang merupakan almamater (“ibu asuh”) saudara/i.
Hari ini Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah mengantarkan saudara/i hanya sampai ke “pintu gerbang kampus kehidupan”. Melalui buku kecil ini kami masih ingin melengkapi bekal saudara/i, sekedar untuk menguatkan hati kami melepas saudara/i dalam kehidupan yang baru nanti.
Sebagai lulusan Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah saudara/i adalah kader Al-Jam’iyatul Washliyah. Sebagai kader Al-Jam’iyatul Washliyah tanamkanlah di dalam hati sanubari saudara/i ayat Al-Qur’an Surah Ash-Shaff (61): 10-11 di atas. Profil lulusan Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah mencerminkan tata krama orang beriman dan menunjukkan karya-karya shalih (baik, berakhlak) dalam jihad (upaya yang sungguh-sungguh) di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia, dan khususnya masyarakat Sumatera Utara menunggu karya shalih dan inovatif dari saudara/i. Lebih dari itu, warga Al-Jam’iyatul Washliyah juga menunggu saudara/i untuk mengharumkan nama Al-Jam’iyatul Washliyah.
Selama di kampus, saudara/i mengikuti proses belajar dan menekuni bidang-bidang ilmu pada program-program studi yang berbeda. Meskipun berbeda, dibalik perbedaan tersebut, para mahasiswa dan akademisi diikat oleh prinsip yang sama, yakni prinsip menjunjung tinggi kebenaran. Dengan predikat sarjana yang melekat pada diri saudara/i, tentu diharapkan melekat pula prinsip menjunjung tinggi kebenaran.
Lebih dari itu, saudara/i juga memikul tanggung jawab sosial. Suatu tanggung jawab sosial merupakan sebuah komitmen untuk merespons permasalahan sosial, atas dasar kepedulian sosial. Tentu saja, setiap mahluk sosial memiliki tanggung jawab sosial. Tetapi seorang sarjana memiliki tanggung jawab sosial yang lebih besar, dikarenakan ipteks yang ia miliki. Kalau ipteks yang saudara/i kuasai tidak saudara/i manifestasikan ke dalam tindakan sosial, maka nilai dari ipteks tersebut menjadi luntur. Ipteks adalah kekuatan intelektual manusia, kekuatan luhur yang diraih oleh manusia. Kekuatan ini akan menjadi bernilai tinggi bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan sosial.
Selesai wisuda, saudara/i akan memasuki kehidupan baru yang dunianya sesuai dengan pilihan saudara/i: dunia kerja, dunia usaha, atau dunia industri. Di mana pun di antara ketiganya, cobalah menyenangi pilihan saudara/i. Jika Saudara/i ingin mendapat pekerjaan idaman, yang diperlukan bukanlah semata indeks prestasi tertinggi. Satu hal yang lebih penting dari itu adalah sikap Saudara/i (your attitude). Kenalilah diri sendiri serta siapkanlah fisik dan mental untuk itu.
Pencari kerja di dunia kerja
Seiring berkembangnya zaman, minat para pencari kerja (jobseeker) untuk memasuki bidang-bidang industri pun semakin berkembang. Tentu saudara/i tidak ingin berlama-lama menyandang status sebagai jobseeker. Untuk itu, sejak masih menjadi mahasiswa seharusnya mempersiapkan beberapa hal penting. Pemahaman terhadap diri sendiri menjadi poin utama. Oleh karenanya, mahasiswa dan jobseeker dituntut untuk mempersiapkan diri sedini mungkin. Persiapan yang baru dilakukan ketika lulus dan setelah seseorang berstatus jobseeker dikatakan sangat terlambat. Tingkatkanlah daya saing untuk mendapatkan posisi di dunia kerja/pekerjaan. Jangan pula ketidaklulusan saudara/i dalam suatu penerimaan kerja lantas mengkambinghitamkan hal lain seperti tidak adanya uang dan deking, padahal yang sebenarnya adalah ketidakmampuan saudara/i untuk bersaing. Introspeksi diri (muhasabah) menjadi lebih penting untuk membangun kesadaran ke depan. Perhitungkanlah kemampuan daya saing anda. ‘Umar ibnul Khattab radhiyallahu ‘anhu mengatakan Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabuu (perhitungkanlah diri anda sebelum anda diperhitungkan). Sejalan dengan ini introspeksilah diri saudara/i sebelum saudara/i dinilai oleh pihak lain. Apa kekurangan dan kelemahan saudara/i untuk melamar pekerjaan.
Pertama, Saudara/i harus mengetahui apa karir yang akan digeluti setelah lulus dan juga kriteria lembaga/perusahaan yang menjadi incaran. Kedua, Saudara/i diharuskan memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain atau keunikan tentang diri sendiri. Misalkan, Saudara/i seorang sarjana keguruan yang memiliki pengalaman mengajar di sekolah, privat, atau memiliki sertifikat-sertifikat lainnya selama kuliah. Keunikan ini dianjurkan untuk diceritakan. Poin berikutnya adalah mengikuti program magang. Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Setelah selesai magang, saudara/i berhak mendapatkan sertifikat dari lembaga/perusahaan tersebut bahwa saudara/i telah menyelesaikan program magang. Sertifikat ini biasanya menjadi bahan pertimbangan ketika saudara/i melamar pekerjaan.
Melamar pekerjaan
Sebelum melamar pekerjaan pelajarilah bagaimana membuat Surat lamaran yang baik, menyusun CV (Curiculum Vitae) yang baik, dan mempersiapkan diri untuk wawancara kerja. Pengetahuan ini tentu saja dapat mempermudah saudara/i ketika saudara/i ingin melamar pekerjaan.
Membuat surat lamaran dan CV
Pertama sekali buatlah surat lamaran yang menarik dan memenuhi ketentuan agar saudara/i dapat penilaian yang lebih baik dari pihak manajemen dibandingkan surat lamaran yang sering kali digunakan oleh banyak orang. Tunjukkan antusiasme dengan menuliskan alasan ketertarikan anda pada perusahaan tersebut. Surat lamaran dengan susunan yang baik dan benar tentu akan menjadi perhatian khusus dari lembaga/perusahaan tempat saudara/i melamar. Penilaian awal sangat menentukan sukses atau tidaknya saudara/i diterima bekerja di perusahaan tersebut. Surat lamaran sebaiknya tidak lebih dari satu halaman.
Banyak informasi dari buku atau sumber-sumber online yang dapat diperoleh untuk memandu saudara/i mempersiapkan diri menulis surat lamaran kerja. Sebagai contoh, untuk melamar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), salah satu di antaranya adalah http://tipskarir.com merekomendasikan 1) Impresif, Tampilkan jati diri Saudara/i secara menarik. Isi surat hendaknya dapat memunculkan kesan simpatik, tidak terlalu arogan tetapi juga tidak terlalu merendah. Untuk Ketika seseorang mulai membacanya, akan langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah kriteria Saudara/i, 2) Menyebutkan kualifikasi yang diraih, prestasi kerja maupun pengalaman yang sukses harus disebutkan, untuk menunjukkan bahwa Saudara/i mempunyai prestasi dan pengalaman yang patut dipertimbangkan.
3) Menggunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas dan padat, Saudara/i mempunyai kesempatan untuk menjabarkan semuanya dalam kesempatan wawancara. Untuk saat ini, buatlah penjelasan yang singkat tetapi efektif, 4) Kalimat yang efektif, hindarilah kalimat yang tidak efektif, kalimat yang diulang-ulang tanpa alasan, ejaan yang salah, maupun penggunaan tata bahasa yang buruk, 5) Bahasa Indonesia, Jika tidak diminta, hindari penggunaan bahasa Inggris, terutama jika kemampuan bahasa Inggris kurang baik. Jika bahasa Inggris kita bagus, boleh saja membuat surat lamaran berbahasa Inggris, yang tentu saja merupakan sebagai nilai tambah, 6) Tujuan dan alasan melamar, biasanya tujuan yang sering disebutkan dalam surat lamaran adalah bahwa kita mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang pekerjaan tertentu, dan dengan bergabungnya anda ke suatu perusahaan akan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan tersebut.
7) Kerapian, pergunakanlah kertas yang bagus, bersih dan rapi, tidak kusut, tidak tebal, dan tidak mudah terkoyak. Jangan menulis atau mencetak dengan tinta yang terlalu tipis agar surat lamaran mudah dibaca, dan hindari penggunaan tip-ex. Mungkin lebih baik ditulis menggunakan komputer, kecuali perusahaan yang dituju mensyaratkan agar surat lamaran ditulis dengan tangan. Agar diperoleh kualitas tulisan yang setara dengan kualitas tulisan dari mesin cetak, sebaiknya gunakan printer inkjet atau laser, dan hindari penggunaan printer dot matrix karena akan memberi kesan kita orang yang tertinggal dalam hal teknologi. Gunakan jenis font standar, seperti Times New Roman untuk memberi kesan formal dalam Surat Lamaran Kerja yang baik dan benar.
Setelah mempersiapkan surat lamaran, lampirkanlah Riwayat Hidup atau CV (Curiculum Vitae) saudara/i. Riwayat hidup merupakan catatan singkat yang menggambarkan tentang pengalaman seseorang. Selain berisi data pribadi, CV paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman yang memberikan gambaran atau kualifikasi saudara/i. Data pribadi meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, identitas diri (nomor KTP) dan alamat. Cantumkan juga alamat surat (domisili pada saat melamar) jika diperlukan surat menyurat. Pengalaman disusun secara kronologi berurutan, masing-masing dimulai kapan dan sampai kapan bekerja, menjabat sebagai apa. Jika habis jabatan atau pernah berhenti akan dapat berguna jika ada penjelasan mengapa berhenti. CV dapat disusun dengan narasi maupun matriks (berupa tabel). Kadang kala diperlukan tambahan keterangan lain seperti referensi orang yang dikenal di perusahaan tersebut dan dapat melengkapi informasi tentang saudara/i.
Mengirimkan Surat Lamaran
Setelah surat Setelah surat lamaran dan CV dilengkapi, sebelum dikirim bacalah kembali dengan teliti, perhatikan jika masih ada kesalahan. Kesalahan ketik dapat merendahkan penilaian terhadap saudara/i. Jika dikirim melalui pos atau jasa kurir lainnya, perhatikanlah ukuran amplop yang sesuai dengan berkas lamaran. Jangan sampai terbalik tata letak penulisan pengirim dan penerima. Hati-hati memasukkan berkas, jangan terlipat dan tidak terkoyak saat amplop dibuka. Jika dikirim melalui email, tulislah subjek atau judul email yang saudara/i gunakan dengan judul yang mudah dipahami oleh penerimanya untuk segera mengetahui maksud dan tujuan dari email saudara/i, misalnya “Lamaran sebagai Guru Matematika”, “Lamaran pada posisi field manager” atau jika diminta untuk menuliskan kode posisi yang dituju tuliskan kode tersebut sesuai dengan permintaan. Buatlah file CV sebagai attachment. Jika diminta pasfoto, scan foto dan lampirkan dengan ukuran kilobyte yang cukup dan tidak terlalu besar. File yang besar akan sulit diunggah (upload), sehingga perlu dikompres agar filenya menjadi kecil.
Wawancara Kerja
Sering kali seseorang menganggap sepele terhadap panggilan wawancara kerja. Wawancara pun memerlukan persiapan, tidak hanya mental, tetapi juga pemahaman apa yang harus dijawabkan. Pertanyaan dalam wawancara biasanya seputar gaji yang diinginkan, kelebihan dan kekurangan saudara/i, kegagalan yang pernah saudara/i alami dalam urusan kerja dan melamar kerja, jika anda pernah bekerja di tempat lain mengapa berhenti, dan kadangkala juga saudara/i diminta untuk bertanya. Ajukanlah gaji yang realistis, kemukakan potensi kemampuan saudara/i dan kemukakan kelemahan anda secara jujur dan bagaimana solusi yang saudara/i ambil untuk mengatasi kelemahan saudara/i tersebut. Dalam hal saudara/i pernah berhenti bekerja kemukakanlah secara jujur alasan berhenti semata untuk peningkatan karir. Jangan berkomentar negatif baik dalam menanggapi tempat kerja baru maupun tempat kerja lama saudara/i. Ada hal yang positif jika saudara/i juga memberi gambaran posisi 3-5 tahun ke depan yang realistis dapat saudara/i capai di lembaga/perusahaan tersebut.
Tatakrama bekerja
Dunia kerja adalah lingkungan yang berhubungan dengan perkerjaan yang dilakukan. Di dalamnya ada hubungan antar karyawan, atasan – bawahan, hubungan budaya, hubungan rekanan, dan stake holder lainnya. Dalam dunia kerja jangan pernah merendahkan martabat saudara/i sebagai lulusan perguruan tinggi, apalagi saudara/i membawa nama almamater di mana saudara/i menimba ilmu sebelumnya. Saudara/i akan dihargai jika ide-ide dan karya-karya saudara/i mencerminkan ide-ide dan karya-karya sebagai seorang sarjana. Kembangkanlah rasa menghargai atasan dan bawahan dengan menghargai ide-ide dan karya-karya mereka serta membangun komunikasi yang baik dan beretika. Belajarlah mengantisipasi langkah atasan Saudara/i. Semakin Saudara/i bisa membantunya hingga tugas-tugasnya terasa mudah, semakin berharga Saudara/i di matanya.
Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan main yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai contoh sederhana adalah cara berpakaian, membuat janji serta cara-cara berkomunikasi dengan sopan. Sehebat apapun saudara/i atau seberapa banyak pun gelar yang saudara/i sandang, aturan atau norma-norma tersebut tidak boleh saudara/i abaikan. Saudara/i harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya yang ada dalam perusahaan tempat saudara/i bekerja.
Memahami dunia kerja sekaligus juga adalah dunia industri. Bahkan lembaga seperti lembaga pendidikan, pariwisata, dan lain-lain diposisikan sebagai lembaga industri, karena dilihat dari sudut pandang profesional dan pengejaran atas keuntungan, “industri” adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan dan hasil industri pun tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Dunia industri merupakan suatu tempat dimana berbagai disiplin ilmu terlibat dan terintegrasi. Dunia industri yang dinamis, memungkinkan berbagai kejadian terjadi dan menghasilkan variasi implikasi, termasuk risiko terjadinya kerugian. Oleh karena itu, dalam dunia industri saudara/i harus senantiasa mengembangkan profesionalisme dan peningkatan daya saing saudara/i dan lembaga.
Wirausaha
Jika saudara/i tidak ingin bekerja, saudara/i akan memasuki dunia wirausaha. Dunia usaha adalah dunia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Setiap individu yang menjalankan usaha, senantiasa mencari jalan untuk selalu memperoleh sesuatu yang lebih menguntungkan dari sebelumnya. Tanpa bermaksud untuk mengajak saudara/i berteori, untuk masuk ke dalam dunia usaha, saudara/i dihadapkan pada pilihan (1) merintis usaha baru dengan membentuk usaha baru dengan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang/diusahakan sendiri, (2) membeli perusahaan orang lain yang sudah diorganisasikan/dikelola orang lain sebelumnya, dan (3) kerjasama manajemen (franchise).
Dunia usaha adalah dunia yang penuh persaingan. Untuk sukses dalam dunia usaha, yang utama saudara/i harus memiliki sikap mental wirausaha. Dalam berbagai literatur mengenai wirausaha (entrepreneurship) untuk berwirausaha diperlukan pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemauan. Selain empat hal tersebut, sikap mental merupakan kunci utama untuk sukses dalam memenangkan persaingan.
Bob Reiss (2012) penulis best seller buku “The Eskimo And The Oil Men” mengemukakan 12 sikap mental wirausaha yang menyelamatkan banyak wirausahawan. Ke-12 sikap mental tersebut adalah:
1. Memiliki gairah untuk bisnis Anda.
2. Menata diri menjadi orang yang dapat dipercaya.
3. Jadilah fleksibel, kecuali pada nilai-nilai inti.
4. Jangan biarkan rasa ‘takut gagal’ menghambat Anda.
5. Membuat keputusan yang cepat dan tepat.
6. Aset terbesar perusahaan adalah Anda.
7. Kendalikan ego Anda.
8. Percayalah.
9. Menerima kritik dan mengakui jika salah.
10. Pertahankan etos kerja yang kuat.
11. Segera bangkit dari kemunduran.
12. Secara berkala keluar dari zona kenyamanan Anda untuk mengejar sesuatu yang penting.
Dalam masa perkuliahan saudara/i dikenalkan dengan istilah hardskill dan soft skill. Disinilah softskill sangat berperan “mendampingi” saudara/i untuk sukses memenangkan persaingan. In the world of work, “hard skills” are technical or administrative procedures related to an organization’s core business. By contrast, “soft skills” (also called “people skills”) are typically hard to observe, quantify and measure. People skills are needed for everyday life as much as they’re needed for work.
Kealwashliyahan
Apapun alasannya, saudara/i telah memposisikan diri sebagai “orang” Al-Washliyah. Sebagai kader Al-Jam’iyatul Washliyah saudara/i mengemban misi kealwashliyahan. Saudara/i memiliki tanggungjawab mewujudkan visi pendidikan Al-Jam’iyatul Washliyah yakni “Lembaga Pendidikan Al Washliyah menjadi wadah pendidikan modern yang mampu menabur butir-butir nilai rahmatan lil’alamin dalam rangka menghasilkan manusia yang berkualitas berbasis Islam demi mewujudkan negara “Baldatun toyyibatun warabbun ghafur”. Tugas saudara/i selanjutnya adaIah mengimplementasikan visi ini di tengah keluarga, masyarakat, tempat tugas, dan bangsa.
Penutup
Tulisan bekal untuk masuk ke dalam “sekolah kehidupan” ini sangat singkat, sederhana, dan jauh dari sempurna. Namun sebagai bekal bagi lulusan Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah, Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah berharap saudara/i dapat mengimplementasikannya di mana pun posisi anda. Kami senantiasa berdo’a agar saudara/i sukses di masyarakat, dan sukses sebagai kader Al-Jam’iyatul Washliyah.
Jakarta, 21 Oktober 2014
MAJELIS PENDIDIKAN
PB AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH
Drs. H. Ismail Efendy, MSi
Disampaikan pada Wisudah Pasca Sarjana dan Sarjana UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL WASHLIYAH Pada tanggal 21 Oktober 2014.