BerandaKabar WashliyahKetum Al Washliyah Sesalkan Jamaah Haji Indonesia Terlantar di Bandara King Aziz

Ketum Al Washliyah Sesalkan Jamaah Haji Indonesia Terlantar di Bandara King Aziz

JAKARTA – Pelaksanaan haji kembali menimbulkan masalah. Setelah jamaah Indonesia yang berada di luar markaziyah di Madinah, kini jamaah haji Indonesia terlantar di Bandara Internasional King Abdul Aziz Saudi Arabia. Jamaah yang terlantar ini adalah Kloter 1 Jakarta yang akan kembali ke Indonesia usai melaksanakan ibadah haji. Kondisi ini sungguh menyedihkan bagi bangsa Indonesia yang telah bertahun-tahun mengurus ibadah haji.

Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf, MS menyayangkan adanya kejadian tersebut. Sungguh kasihan jamaah haji Indonesia yang menanggung kondisi ini karena kurang baiknya manajemen haji yang diterapkan. “Ucapan kasihanlah yang mudah diucapkan kepada jemaah haji Indonesia Kloter 1 Jakarta. Mengapa? Karena mulai dari keterlantaran 17 ribu jemaah di luar kawasan markaziah yang berakibat ibadah arba’in di Mesjid Madinah terganggu,” kata Yusnar pada Jumat (10/10) di Jakarta.

Perlu diketahui, jamaah haji Kloter 1 Jakarta terlantar di Bandara King Abdul Aziz Jeddah sampai 16 jam. Hal ini sungguh menggeramkan. Menurut Ketum PB Al Washliyah ada jamaah yang tidak makan dan minum hampir 4 jam. Selama kejadian itu tidak ada petugas haji Indonesia yang datang untuk melayani jamaah yang terlantar di bandara. Menurut Yusnar lengkap sudah penderitaan jemaah haji Indonesia di Saudi Arabia.

Terlantarnya jamaah haji Indonesia lantaran keterlambatan, ditanggapi enteng Kementerian Agama sebagai penyelenggara jamaah haji di Indonesia. Kondisi keterlambatan ini di mata Kemenag merupakan hal klasik. “Yang menarik Kemenag menyatakan bahwa keterlambatan adalah masalah klasik. Mungkin didorong oleh kegemaran terhadap benda-benda ‘klasik’ maka jemaah haji Indonesia dianggap orang-orang yang klasik,” sindir Yusnar.

Dengan adanya kejadian jamaah haji Indonesia yang berada di luar markaziyah dan terlantar di bandara, pemerintah memberikan solusi dengan kompensasi 300 Rial ke setiap jemaah haji. “Selalu saja masalah uang menjadi solusi jitu. Padahal kualitas rumah di luar markaziyah yang (disiapkan pemerintah) tidak layak huni, dan nilainya setara dangan 300 Rial,” jelas Yusnar Yusuf. Hal ini diungkapkannya, mendapat respon dari Walikota Tebingtinggi yang menjadi salah seorang jamaah yang terlantar di Madinah. Walikota Tebingtinggi, Sumut itu menyatakan penginapan di luar markaziyah seperti ‘hotel kelas kaki lima’.

Diterangkan Yusnar, semestinya dana jamaah yang dikelola Kemenag RI dikembalikan ke jamaah dengan dibelanjakan untuk kenyamanan dan keamanan jemaah. “Uang rakyat seharusnya kembalikan manfaatnya untuk kemaslahatan rakyat. Bukan sebaliknya memperbesar ‘efisiensi’ yang peruntukannya tidak jelas,” paparnya.

Diungkapkan Ketum Al Washliyah, dengan adanya kejadian itu sekitar 90 persen pihak majmuah melakukan wanprestasi. Hal ini sungguh aneh tetapi itu adalah kenyataan. Ditambah lagi tidak ada pernyataan bersalah dari pihak penyelenggara. “Sepertinya manajemen pelayanan tidak berlaku dalam mengurus jamaah haji,” kritisi orang nomor satu di organisasi berlambang bulan sabit bintang lima itu.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang lagi, Ketum PB Al Washliyah memohon kepada Presiden dan Wapres terpilih Jokowi dan Yusuf Kalla yang akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014 agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji Indonesia akan datang. “Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilantik nanti agar berazam untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi dhuyufurrahman jamaah haji Indonesia,” pinta Yusnar Yusuf.

(mrl)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille