JAKARTA – Muktamar ke 21 Al Jam’iyatul Washliyah akan dipersiapkan sebaik mungkin. Panitia Pelaksana bergerak cepat untuk menyiapkan segala kebutuhannya. Untuk menyambut perhelatan akbar limat tahunan di organisasi bulan sabit bintang lima ini akan dibuat kegiatan pra muktamar. Demikian disampaikan Ketua Panitia Pelaksana (OC) Dr. Halfian Lubis pada Jumat (19/9) di kantor PB Al Washliyah Jakarta Pusat.
Panitia mengatakan akan membuat muktamar kali ini berkualitas. “Kita akan adakan beberapa kegiatan untuk menyambut dan memeriahkan muktamar. Kegiatan itu bisa berupa seminar-seminar yang diadakan pimpinan daerah Al Washliyah se Indonesia dan kegiatan lainnya,” katanya usai memimpin rapat panitia. Selain seminar dengan berbagai tema, panitia juga akan melakukan peluncuran lembaga zakat, infak dan sodaqoh Al Washliyah. Lembaga itu akan diberi nama ALZIS yaitu Al Washliyah zakat, infak dan sodaqoh.
Ketika ditanya mengenai lokasi muktamar, Halfian mengatakan saat ini panitia sudah mengantongi beberapa nominasi lokasi muktamar. “Setidaknya ada tiga daerah yang akan menjadi lokasi muktamar. Pertama Kepulauan Riau yaitu di Pulau Batam. Kedua di Jawa Barat yaitu di Kabupaten Cirebon dan terakhir di Kalimantan,” terang Halfian. Untuk memastikan kelayakan dari ketiga tempat itu panitia akan segera melakukan pengecekan ke lokasi.
“Sabtu (27/9) depan kita akan survey ke Cirebon. Kita akan lihat langsung kondisi di sana,” imbuh Halfian. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah lokasi yang akan dijadikan sebagai arena muktamar layak untuk digunakan. Maklum saja, tuan rumah harus bisa menampung sedikit 600 orang peserta dari seluruh Indonesia. Itu baru peserta utusan, sementara untuk jumlah peserta penggembira masih sulit diprediksi jumlah.
Berkaca dari muktamar ke muktamar, peserta penggembira jumlahnya hampir sama dengan peserta utusan. Namun panitia pelaksana saat ini tengah berkonsentrasi untuk memersiapkan akomodasi bagi peserta utusan. Sementara akomodasi bagi peserta penggembira belum dipikirkan.
(mrl)