JAKARTA – Ormas Islam Al Jam’iyatul Washliyah memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu 5 Oktober 2014. Keputusan ini diambil dari hasil perhitungan pada Rabu 24 September yang bertepatan dengan 29 Dzulqaidah bulan belum dapat dilihat. Untuk itu Dzulqaidah digenapkan menjadi 30 hari. Jadi 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat 26 September 2014. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha bertepatan pada Minggu 5 Oktober.
Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan Majelis Hisab dan Rukyat Pengurus Besar Al Washliyah. Demikian disampaikan pengurus Majelis Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah Ahmad Hamim Azizy MA di Jakarta. Keputusan itu diambil dalam acara Mukernas Majelis Hisab dan Rukyat beberapa waktu lalu.
Menurut Hamim pada Rabu 24 September kondisi hilal (bulan) belum imkanul rukyah atau sulit dilihat. “Kondisi hilal berada pada 0,36 derejat. Sementara imkanul rukyah itu 2 derajat ke atas,” katanya menjelaskan. Dengan kondisi seperti itu maka Dzulqaidah digenapkan menjadi 30 hari.
“Berdasarkan hasil Mukernas Majelis Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah bahwa pada 29 Dzulqaidah rabu 24 September 2014 saat terbenam matahari tinggi hilal 0,36 derajat di atas ufuk dan tidak memenuhi imkan rukyat 2 derajat maka Dzulqaidah disempurnakan 30 hari, jadi 1 Dzulhijjah pada hari Jum’at 26 September 2014. Sehingga 10 Dzulhijjah hari Ahad 5 Oktober 2014,” demikian rilis Majelis Hisab dan Rukyah PB Al Washliyah yang disampaikan Hamim.
Meski sudah memutuskan awal Dzulhijjah, namun Al Washliyah akan tetap menunggu keputusan yang akan dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Agama RI. “Al Washliyah tetap akan menunggu hasil sidang itsbat yang dibuat pemerintah dan akan mengikuti keputusan tersebut,” tegas Hamim Aziziy.
(mrl)