JAKARTA (Pos Kota) – Puluhan pesawat tempur TNI AU menyemarakkan detik-detik Proklamasi Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-69 di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Upacara yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut dimulai tepat pukul 10.00 WIB ditandai dengan dentuman meriam 17 kali, pembacaan teks proklamasi oleh Ketua MPR RI Siddharto Danusubroto dan kemudian pengibaran Sang Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tim Melati yang beranggotakan 34 siswa dari seluruh Indonesia.
Sementara sore hari, upacara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih akan dilaksanakan dengan inspektur upacara Presiden SBY.
Di tempat berbeda, Kepada Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan bahwa upacara peringatan HUT RI ke-69 akan dimeriahkan dengan gemuruh dari 32 pesawat tempur TNI Angkatan Udara dalam bentuk dua formasi besar akan melintas di atas Istana negara dan Monumen Nasional (Monas) setelah pengibaran bendera.
Pada formasi kedua akan dipimpin dari sebuah pesawat F-16 D 52ID terbaru TNI AU yang baru saja datang dari AS bulan lalu. Sementara formasi pertama akan dipimpin oleh Letkol Pnb Wastum dan terdiri dari 10 pesawat tempur latih Supersonic T-50 Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun dan 6 pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Lima kilometer di belakangnya adalah formasi kedua yang dipimpin oleh Letkol Pnb Firman Dwicahyo dan terdiri dari 8 pesawat F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun serta 8 pesawat Sukhoi SU-27/30 Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Diantara pesawat F-16 termasuk pesawat F-16 C/D 52ID yang baru bergabung, dimana salah satu pesawat dengan nomor ekor TS -1623 menjadi leader.
Sejak 10 Agustus 2014 seluruh pesawat tersebut setiap hari berlatih dari Apron terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma. Setiap flight pesawat akan take off sendiri-sendiri dan akan bergabung di udara sesuai dengan komposisi formasinya. Rencananya formasi akan melintas di atas Istana negara dan Monas tepat setelah pengibaran bendera selesai, melintas pada ketinggian 800 kaki dengan kecepatan 350 kts dan menyemburkan asap dari “smokewinder” di ujung wingtip pesawat.
Latihan gladi resik terakhir dilaksanakan hari Kamis (13/8) dan semua formasi berhasil menepati waktu sesuai jalannya upacara serta tetap dalam bentuk formasi yang rapi dan memukau. Para awak media dan fotografer pecinta kedirgantaraan banyak yang hadir di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma untuk mengabadikan pergerakan take off dan landing pesawat dan kegiatan para awak pesawatnya, sementara yang berada disekitar di Monas dan istana negara mengabadikan dari semua sudut termasuk dari atap gedung-gedung tinggi disekitarnya.
Dinas Penerangan Angkatan Udara juga mengabadikan dengan meletakkan kamera-kamera mini di cockpit dan luar pesawat untuk mendapatkan foto-foto dirgantara yang spektakuler kelas dunia.
Penampilan formasi pesawat tempur garis depan TNI AU dalam Upacara HUT Kemerdekaan tahun ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta tanah air dan gairah kebanggaan publik pada dirgantara, serta memupuk semangat perjuangan dan rasa bela negara bagi masyarakat khususnya generasi muda Indonesia.
(dispenau/esbeem)