JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah akan melakukan pembahasan masalah dakwah dan pendidikan di Indonesia dengan Menteri Agama RI. Pembahasan ini akan dilakukan ormas Islam yang lahir pada 1930 itu pada saat diterima Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin pada Senin (11/8) di kantornya. Demikian disampaikan Plt. Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah Haris Sambas pada Minggu (10/8) malam di Jakarta.
Dalam pertemuan itu nantinya PB Al Washliyah akan menyampaikan mengenai kondisi dakwah dan pendidikan yang menjadi amal usaha organisasi ini. “Dalam audiensi nanti kita akan fokus dalam dua bidang saja yaitu masalah dakwah dan pendidikan,” kata Haris. Al Washliyah sebagai ormas Islam yang berdiri sebelum Indonesia merdeka memiliki ratusan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu perlu adanya kerja sama yang baik dengan Kementerian Agama.
“Al Washliyah memiliki banyak lembaga pendidikan terutama madrasah. Sementara semua madrasah yang ada di Indonesia ini yang melakukan pembinaan adalah Kementerian Agama. Oleh karena itu kita akan meminta perhatian Menteri Agama terhadap madrasah yang dimiliki Al Washliyah,” jelas Haris Sambas di kantor PB Al Washliyah Jalan Jend. Ahmad Yani Jakarta Pusat.
Dikatakannya, selama ini perhatian Kementerian Agama terhadap Ormas Islam Al Washliyah dirasa kurang. Sementara kepada ormas Islam lainnya sangat diperhatikan. Padahal dengan ratusan madrasah yang Al Washliyah miliki dan 12 perguruan tinggi, seharusnya Kemenag juga turut memerhatikan madrasah dan PT yang Al Washliyah dirikan. Ditegaskannya, dalam pertemuan nanti Al Washliyah akan meminta adanya kerja sama dengan Kemenag dalam memajukan dunia pendidikan Al Washliyah.
Menurut Plt. Sekjen Al Washliyah itu, organisasinya telah melakukan rapat untuk persiapan audiensi dengan Menteri Agama. Diungkapkannya, sekitar 11 orang pengurus organisasi berlambang bulan sabit bintang lima ini akan hadir dalam pertemuan itu. Rombongan akan diterima Menteri Agama sekitar pukul 13.00 Wib di kantor Kemenag RI. Pengurus yang akan hadir diantaranya Ketua Dewan Fatwa, Ketum dan Plt. Sekjen PB Al Washliyah serta beberapa ketua.
(mrl)
