JAKARTA – Ormas Islam Al Washliyah menyatakan 1 Syawal akan jatuh pada Senin 28 Juli 2014. Dengan begitu maka Ramadhan hanya 29 hari. Kemungkinan besar Idul Fitri tahun ini akan dilaksanakan secara bersama dan tidak ada perbedaan dengan ormas lain. Demikian disampaikan Tim Ahli Majelis Hisab Rukyat Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Ahmad Hamim Azizy pada Sabtu (26/7) di Jakarta.
“Menurut perhitungan awal Syawal ijtima’ tanggal 27 Juli 2014 M atau 29 Ramadhan 1435 H, jam 05.41 tinggi hilal saat matahari terbenam 3 drajat 11 menit 45 detik. Dengan begitu mencapai kriteria imkan rukyah dan 1 Syawal pada hari Senin 28 Juli 2014,” jelas pimpinan Pengurus Besar Al Washliyah ini.
Keputusan 1 Syawal ini dilakukan dengan metode hisab dan hasilnya hilal (bulan) pada Minggu 27 Juli diperkirakan sudah dapat terlihat. Pada hari itu melalui metode hisab tinggi hilal berada pada 3 derejat sehingga sudah bisa dilihat. Artinya berdasarkan keputusan MABIMS Imkanur Rukyat 2 derajat terpenuhi. Bisa dipastikan Idul Fitri jatuh pada Senin 28 Juli 2014.
Menurut Hamim Azizy, bila mengacu kepada hasil metode hisab maka kemungkinan besar lebaran tahun ini tidak terjadi perbedaan. “Tahun ini Idul Fitrinya sama. Mereka berpuasanya 30 hari sementara kita 29 hari,” terangnya.
Meski Al Washliyah telah memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada 28 Juli 2014, Hamim meminta kepada warga Al Washliyah untuk tetap menunggu pengumuman resmi pemerintah. Ia berpendapat bahwa pesatuan umat Islam harus lebih diutamakan. “Namun kita tetap menunggu Sidang Itsbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI pada hari Minggu tanggal 27 Juli 2014,” tegasnya. Hamim yang juga Sekretaris Dewan Perimbangan Al-Jam’iyatul Washliyah mengatakan Insya Allah Al Washliyah akan mengikuti sidang tersebut.
(mrl)
About Author
