MEDAN – Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara mengimbau kaum muslimin untuk memberikan dukungannya kepada dai Acong yang sedang mengikuti audisi Dai Muda Idonesia MNCTV. Dai Acong merupakan perwakilan Kota Medan dan juga aktivis HIMMAH Sumut. Demikian disampaikan Ketua HIMMAH Sumut Nurul Yakin Sitorus pada Jumat (4/7) di Medan.
“Kita kembali di uji untuk menunjukkan rasa persaudaraan dan persahabatan sebagai sesama muslim dengan mendukung saudara kita Acong,” kata Yakin. Dia berharap banyak umat Islam khususnya warga Al Washliyah yang mau membantu Acong sebagai dai muda. Penampilan Acong bisa disaksikan dalam acara yang ditayangkan setiap pukul 22.00 di MNCTV. “Dia butuh dukungan dari semua kalangan,” terang aktivis muda Al Washliyah tersebut.
Menurut Ketua HIMMAH Sumut, Acong merupakan etnis Tionghoa yang memeluk Islam ketika duduk dibangku SMP dalam usia 14 tahun. Semenjak itulah anak kecil kelahiran Rantau Prapat 5 Agustus 1985 mengenal Islam lebih dalam. Dikisahkan Yakin, Acong lahir dari keluarga Tionghoa dengan nama Liang Young Hui. “Saat usia 3 tahun ia sudah ditinggal ayahnya. Dua tahun kemudian ibunya juga meninggal dunia. Kemudian Acong ikut pamannya ke Kabupaten Batubara, Sumut,” terang Yakin yang merupakan sahabat karib Acong. Di sinilah remaja Tionghoa ini memeroleh hidayah dan mengucap dua kalimat syahadat pada tahun 1999.
Di awal 2000, Acong yang memiliki nama Islam Junaidi Batubara memberanikan diri merantau ke Kota Medan. Di ibukota Provinsi Sumut itu ia mengadu nasib dengan bekerja serabutan untuk memperpanjang hidup. Pada 2001 Ia pun masuk ke panti asuhan Darul Aitam di Medan Area. “Setahun kemudian Acong keluar dari panti asuhan dan tinggal di masjid,” papar Yakin.
Acong yang merasa pengetahuan agamanya sangat minim berusaha mencari pendidikan yang bisa memberikan pemahaman agama yang mumpuni. Pada 2003 ia pun masuk ke Madrasah Tsanawiyah Al Washliyah Ismailiyah Medan dan tamat pada 2006. Pendidikannya dilanjutkan ke Aliyah Alqismul ‘Ali Al Washliyah, namun pada 2008 berhenti di tengah jalan. “Pada 2009 Acong masuk kembali ke Madrasah Aliyah Alqismul ‘Ali Al Washliyah hingga tamat 2010,” cerita Ketua HIMMAH Sumut Yakin Sitorus.
Selepas dari madrasah aliyah, Acong muda melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah di UISU. Namun di tengah jalan perkuliahannya terhenti. “Tahun 2011 ia kembali kuliah di IAIN Medan sampai sekarang di Fakultas Syari’ah Jurusan PHM,” kata Yakin. Di bangku perkuliahan ini Acong mulai aktif di HIMMAH. Saat ini ia tercatat sebagai pengurus Pimpinan Wilayah HIMMAH Sumut di Departemen Ekonomi dan Amal Sosial.
Untuk itu HIMMAH Sumut mengharap bantuan kaum muslim untuk mendukung dai muda Acong. Apalagi anak muda ini merupakan seorang muallaf yang kini menjadi seorang juru dakwah. Semoga umat Islam, khususnya warga Al Washliyah dapat memberikan bantuannya kepada dai muda Acong. Batuan itu dapat dilakukan dengan mengirim SMS ketik DAI
(mrl)