JAKARTA – Ormas Islam Al Washliyah memutuskan awal Ramadhan jatuh pada Minggu 29 Juni 2014. Keputusan ini diambil karena diprediksi pada Jumat 27 Juni hilal belum dapat dilihat. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan Majelis Hisab dan Rukyat Pengurus Besar Al Washliyah. Demikian disampaikan pengurus Majelis Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah Ahmad Hamim Azizy MA di Jakarta.
Menurut Hamim pada Jumat 27 Juni kondisi hilal (bulan) belum imkanul rukyah atau sulit dilihat. “Kondisi hilal berada pada 0,8 derejat. Sementara imkanul rukyah itu 2 derajat ke atas,” katanya menjelaskan. Dengan kondisi seperti itu maka Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari. Jadi umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa pada Minggu 29 Juni.
“Ijtima’ Jumat 27 Juni 2014 M jam 15.10 Wib, Matahari terbenam jam 17.49. Hilal terbenam jam 17.51. Tinggi hilal 0 derajat 8 menit. Belum mencapai imkan rukyah 2 derajat. Maka Sya’ban disempurnakan 30 hari, jadi 1 Ramadhan jatuh pada hari Ahad 29 juni 2014 M,” rilis Majelis Hisab dan Rukyah PB Al Washliyah yang disampaikan Hamim.
Meski sudah memutuskan awal puasa, namun Al Washliyah akan tetap menunggu keputusan yang akan dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Agama RI. “Al Washliyah tetap akan menunggu hasil sidang itsbat yang dibuat pemerintah dan akan mengikuti keputusan tersebut,” tegas Hamim Aziziy.
(mrl)