JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) menyambut baik pertemuan Ormas Islam yang digagas Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat terkait pemilihan umum presiden (Pilpres). PB Al Washliyah menegaskan akan hadir pada pertemuan pimpinan ormas Islam tingkat pusat yang berlangsung pada Senin (21/4) di Gedung MUI Jakarta Pusat. Demikian disampaikan Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf usai menggelar rapat pleno di kantornya jalan Jenderal Ahmad Yani Rawasari Minggu (20/4) malam.
Menurutnya Al Washliyah sangat konsen terhadap kondisi perpolitikan belakangan ini. Terutama peta politik umat Islam Indonesia setelah pemilihan umum legislatif. Dalam pertemuan nanti Ormas Islam yang telah berusia 82 tahun itu akan memberikan pokok-pokok pikirannya terkait kepemimpinan nasional dan koalisi umat Islam. “PB Al Washliyah menyambut baik wacana koalisi umat Islam. Sudah saatnya umat Islam berani menampilkan dirinya,” kata Yusnar Yusuf.
Ketua Umum PB Al Washliyah ini mengatakan dirinya akan hadir dalam pertemuan forum ukhuwah umat Islam pagi ini. “Saya akan hadir bersama pelaksana tugas Sekjen PB Al Washliyah,” pungkasnya. Dia berharap pertemuan nanti bisa mengambil sebuah keputusan yang berdampak bagi kemaslahatan umat. Sehingga umat Islam memiliki arahan jelas dalam menentukan pilihannya pada Pilpres.
Hal senada pun dikatakan Ketua PB Al Washliyah Lukman Hakim Hasibuan. “Pertemuan yang digagas MUI itu bagus. PB Al Washliyah harus hadir dalam pertemuan tersebut,” tegasnya. Lebih lanjut Lukman mengatakan terkait pemilihan presiden yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan umat Islam harus bersatu dan tidak berpecah belah.
Menurutnya saat ini sangat sulit membangun koalisi di antara partai-partai Islam yang ada. Namun gerakan yang digagas MUI dengan koalisi umat Islam merupakan sesuatu yang harus terus didukung. Rapat Pleno PB Al Washliyah yang dilakukan sejak Minggu sore berakhir pada Minggu malam. Dalam rapat tersebut dihadiri juga Dewan Fatwa, Dewan Pertimbangan, Pimpinan Majelis dan organisasi bagian Al Washliyah.
(mrl)