JAKARTA – Tahapan Pemilu kini tengah memasuki masa tenang. Hiruk pikuk kampanye telah usai. Kini semua masyarakat Indonesia sedang menunggu waktu pencoblosan pada Rabu 9 April. Di masa tenang ini apa pun bisa terjadi. Untuk itu Dewan Fatwa Al Washliyah mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk hati-hati adanya politik uang.
Dalam masa tenang sangat rawan terjadi politik uang. Masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih biasanya akan diimingi-imingi sejumlah uang agar mau memilih caleg tertentu. “Hindari dalam masa tenang ini baik di pemilu legislatif dan pemilihan presiden nanti terjebak dalam politik uang,” kata Sekretaris Dewan Fatwa Al Washliyah KH. Mustafa ‘Ovied’ Abdul Aziz di Jakarta.
Dijelaskannya dengan politik uang maka akan terpilih anggota dewan yang tidak bagus. Bila orang yang duduk di parlemen hasil dari politik uang maka sampai kapan pun persoalan bangsa ini tidak akan terselesaikan. Karena caleg yang duduk tidak akan memikirkan masalah bangsa tetapi memikir kepentingan dirinya sendiri yaitu mengembalikan dana kampanye yang sudah dikeluarkan.
Selain itu Dewan Fatwa Al Washliyah juga mengimbau semua lapisan masyarakat Indonesia yang sudah mempunyai hak suara untuk menggunakan hak pilih dengan baik.”Karena peran serta masyarakat dalam pemilu akan menentukan keterwakilan mereka di legislatif,” kata KH. Ovied.
Dengan adanya wakil umat Islam di parlemen diharapkan dapat mengontrol kinerja pemerintah dalam mengelola negara. “Selain itu dapat juga melakukan prinsip-prinsip bagi kemaslahatan umat, baik dalam kancah nasional maupun internasional,” ungkapnya. Hal ini sangat penting agar negara Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan mampu sebagai corong peradaban dunia.
(mrl)