BerandaKabar WashliyahFaisal Yusuf, Sebagai Caleg, Harus Bisa Berfikir Outoff the Boks

Faisal Yusuf, Sebagai Caleg, Harus Bisa Berfikir Outoff the Boks

JAKARTA (Pos Kota) – Semarak pemilu 2014 kain berbinar. Para calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) kian marak memperkenalkan dirinya dalam berbagai media, baik spanduk, baliho, pamflet, poster tak ketinggalan iklan di media elektronik. Bahkan kini disudut-sudut kota kian disemakin wajah-waja caleg dan capres.

Menurut Faisal Yusuf Caleg DPR RI dari Partai Nasdem pemasangan atribut-atribut sosialisasi dijalan-jalan secara teori merupakan cara perkenalan yang efektif. Namun, Faisal menjelaskan cara tersebut hanya sebatas perkenalan dan para Calek seperti dirinya mesti terjun ke masyarakat agar terjalin hubungan emosional

“Sebagai Caleg, Kita harus bisa berfikir outoff the boks, ada metode lain yang lebih efektif dari pada spanduk seperti pengenalan kepada masyarakat,” bebernya saat diskusi di Media Center Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (21/2)

Sejurus dengan Faisal, Didi Supriyanto Caleg DPR RI dari PAN mengatakan kendati dirinya sudah lama terjun politik dan telah beberapakali mencalonkan, Ia lebih banyak terjun ke konstituen dibanding memperbanyak atribut sosialisasi berupa spanduk dan banner.

“Ketika datang langsung bersilaturahmi dan berdikusi panjang lebar, cukup banyak yang kita kupas dalam pertiemuan itu, dari sana akan menimbulkan hubungan emosional.
Untuk pemasangan atribut, saya selalu wanti-wanti agar jangan sampai melukai pohon,” beber Didik.

Dikesempatan yang sama, pengamat Pemilu dari Komite pemilih Indonesia (TePI)Jeiry Sumampau menilai sosialisasi yang dilakukan Calek melalui spanduk atau banner merupakan media yang paling murah, namun minim informasi dan edukasi yang dibutuhkan masyarakat mengenai Calek tersebut

“Itu semua hanya tampilam fisik saja, kita tidak tahu apakah si Calek tersebut mengerti apa permasalahan di Dapilnya, apakah logika dia berjalan ketika mendapatkan permasalahan di Dapilnya. Jadi yang dibutuhkan bukan sekedar masang spanduk yang merusak estetika, melainkan perlu juga berinteraksi ke masyarakat,” Pungkas Jeiry. (rizal)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille