JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Melani Leimina Suharli berharap pamilih perempuan termasuk pemilih pemula yang mencapai 49 % pada pemilu 2014 nanti tidak Golput alias tidak memilih. Pemilih perempuan dai tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan calon legislatif (Caleg) DPR RI juga terus meningkat, di mana sekarang ini partai berkewajiban menempatkan caleg perempuan sebanyak 30 persen, berbarengan dengan nomor urutnya, yang dalam 1,2, dan 3 harus ada perempuan.
“Jadi, UU telah memberikan peluang kepada kaum perempuan untuk berkiprah lebih besar dalam politik di parlemen. Karena itu, saya berharap pemilih perempuan tidak Golput, sebab yang akan merugi nantinya perempuan sendiri,” demikian disampaikan Melani Leimina Suharli dalam dialog ‘Potensi pemilih perempuan dalam pemilu 2014’ di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Senin (17/2/2014).
Pertanyaannya menurut politisi Demokrat itu adalah siapa caleg yang akan dipilih oleh perempuan? “Kalau tidak ada yang memilih, maka politisi perempuan di DPR RI akan kurang dari 30 persen. Di mana di dalam parlemen itu bukan berarti untuk mngurangi tindakan politik kekerasan seperti ditunjukkan kaum lelaki, melainkan agar DPR RI pro gender, berpihak kepada kaum perempuan dalam membahas berbagai kebijakan dan perundang-undangan,” ujarnya.
Melani yakin kalau pemilih perempuan itu tak akan pindah ke caleg lain selain perempuan, jika mereka sudah yakin dengan pilihannya sendiri. “Tak seperti lelaki, yang terus berubah-ubah karena berbagai hal terkait materi dan sebagainya. Jadi, kaum perempuan sendiri harus berusaha memenuhi ketentuan UU tersebut,” tambahnya.
Melani sendiri mengaku telah melakukan kampanye dengan cerdas dan efisien, tanpa harus tergantung pada kekuatan finansial. “Bahkan karena di tahun 2009 itu saya langsung menjadi Wakil Ketua MPR RI, maka belum sepenuhnya bisa menjalankan tugas-tugas sebagai anggota DPR RI di komisi-komisi DPR. Karenanya, saya nyaleg lagi dan ingin menjalankan tugas-tugas komisi DPR RI itu,” pungkasnya. (am/gardo)