JAKARTA – Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Ganjar Kurnia mengatakan pendaftaran SNMPTN 2014 akan dimulai pada 17 Februari dan berakhir 31 Maret.
“Mulai Senin, siswa yang ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui SNMPTN sudah bisa mendaftar,” kata Ganjar di Jakarta, Sabtu (15/2/2014).
Siswa yang berhak mendaftar adalah siswa yang berasal dari sekolah yang sudah mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan telah mengisi data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Persyaratan lainnya, siswa SMA/SMK/MA/MAK yang mendaftar harus sudah mengikuti Ujian Nasional pada 2013 atau 2014, memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar pada PDSS.
“Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang memiliki rekam jejak prestasi akademi di PDSS. Dalam hal ini, kepala sekolah yang memasukkan nilai rapor semester 1 hingga semester lima,” tambah Ganjar.
Kepala sekolah akan menerima kata sandi dari panitia yang diteruskan ke siswa dan siswa pelamar akan menggunakan NISN dan kata sandi tersebut untuk masuk ke situs http://snmptn.ac.id.
Siswa selanjutnya harus mengisi biodata, pilihan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pilihan program studi, serta mengunggah pas foto di laman resmi SNMPTN tersebut.
Bagi pelamar program studi bidang ilmu seni dan keolahragaan, diwajibkan mengunggah portofolio atau dokumen bukti keterampilan.
“Selanjutnya, siswa pelamar mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN,” katanya.
DAFTAR HITAM
Panitia SNMPTN terpaksa mem-blacklist (masuk daftar hitam) 10 SMA untuk tidak ikut SNMPTN tahun ini. Keputusan tersebut diambil setelah ke-10 sekolah tersebut tidak melakukan klarifikasi terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan pada SNMPT 2013 lalu.
“Sebelumnya panitia memblacklist 74 sekolah. Tetapi sampai batas waktu yang kami tentukan hanya 10 sekolah yang tidak melakukan klarifikasi,” kata Ketua Panitia SNMPTN Ganjar.
Menurutnya tindakan blacklist selalu dilakukan panitia SNMPTN terhadap sekolah yang melakukan kecurangan waktu mengisi data siswa. Terutama terkait dengan prestasi (nilai) siswa berupa raport. Banyak sekolah yang mengisi data nilai siswa ternyata berbeda dengan nilai rapor yang ada.
Mengenai data sekolah, diakui Ganjar, sampai saat ini masih sebanyak 4.778 sekolah belum mengisi data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sedang sekolah yang telah mengisi PDSS mencapai 11.836, dimana 1.982 sekolah diantaranya adalah sekolah baru.
“Bagi sekolah yang belum mengisi PDSS, kami masih buka kesempatan sampai 6 Maret,” lanjutnya.
PDSS itu sendiri wajib dilakukan setiap sekolah yang ingin menyertakan siswanya pada SNMPTN. (gardo)