JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengapresiasi langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang membangun sistem peringatan dini (early warning system) terhadap potensi-potensi kerawanan pelaksanaan Pemilu Anggota Legislatif pada 9 April mendatang. Sistem tersebut dibangun Bawaslu untuk mencegah terjadinya kerawanan pemilu seperti kegagalan tahapan pemilu, manipulasi suara, hingga kerusuhan dalam konteks kerawanan sosial.
“Partai Golkar sebagai salah satu peserta sangat terbantu dengan apa yang dilakukan Bawaslu, sehingga gangguan-gangguan yang mungkin terjadi dalam pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi dapat diminimalisir, ” tegas anggota Komisi II DPR RI yang juga Wasekjen DPP PG Nurul Arifin, Senin, (27/1/2014).
Menurut Nurul, tindakan yang dilakukan Bawaslu juga harus diikuti setiap partai peserta pemilu demi kualitas pemilu itu sendiri. “Keamanan seluruh rangkaian pemilu hendaknya harus didukung oleh setiap peserta pemilu, tidak hanya Bawaslu, karena keamanan Pemilu harus terus dijaga hingga berlangsungnya pemilu Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya.
Bawaslu telah melakukan kajian dan pemetaan terhadap 510 Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat empat tahapan yang menjadi fokus kajian Bawaslu. Di antaranya proses kampanye, pendaftaran dan pemutakhiran pemilih, produksi dan pendistribusian logistik, dan pemungutan dan penghitungan suara. Ketiga taha