BerandaKabar Washliyah Wacana Pembangunan Waduk Ciawi, Seharusnya Sejak Dahulu

Wacana Pembangunan Waduk Ciawi, Seharusnya Sejak Dahulu

JAKARTA – Pagi tadi (20/1) di posko pengamatan bendung Katulampa Bogor Jawa Barat, diadakan rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir. Rapat tersebut dihadiri oleh menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar, dan Sekjen Kemen PU Agus Wijanarko. Selain itu rapat tersebut juga dihadiri perwakilan pemerintah kota Depok dan Bekasi selaku daerah yang berdampingan dengan ibukota.

Rapat yang digelar tertutup itu direncanakan membahas 2 agenda utama, yaitu rencana pembangunan sodetan antara Sungai Ciliwung dan Cisadane serta rencana pembangunan waduk di Ciawi, Jawa Barat. Tujuan dari dua agenda tersebut adalah agar Kementerian Pekerjaan Umum segera merealisasikan kedua proyek tersebut. Menurut informasi yang diperoleh, kedua rencana pemerintah yang menjadi agenda rapat Katulampa hari ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun pemerintah belum ada tanda-tanda dari pemerintah kapan proyek tersebut akan dilaksanakan,

Ketua Umum National Housing Development Community (NHDC) Ir. Henny Leksmana mengomentari lambannya langkah pemerintah dalam realisasi rencana tersebut. “Saya pikir pembangunan waduk dan sodetan seharusnya sudah dari dulu, sejak banjir di ibukota semakin parah. Rencana yang terkatung-katung seperti ini membuktikan pemerintah tidak pro-aktif pada kondisi rakyat,” ujar Henny.

Ia melanjutkan, “Sistem pengendalian banjir harus dievaluasi kembali. Membuat sodetan dan waduk merupakan solusi yang paling mungkin saat ini,” kata Wakil Ketua Badan Diklat DPP REI. Rencana pembangunan waduk di Ciawi mengemuka kembali setelah berbagai usaha menanggulangi banjir terbukti gagal. “Pembangunan waduk yang besar di Ciawi merupakan langkah pemerintah yang patut kita tunggu realisasinya. Selama ini ‘kan baru rencana, lokasinya saja belum ditentukan,” ungkap alumnus Universitas Gadjah Mada ini.

Ia juga mengingatkan, program penyadaran masyarakat akan bahaya banjir juga harus digalakkan kembali. “Masyarakat harus benar-benar sadar bahwa perilaku mereka, seperti membuang sampah di saluran air misalnya, juga menjadi penyebab terjadinya banjir,” tutup Ketua DPD REI Yogyakarta periode 2002 – 2008 ini. (gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille