JAKARTA – Di Laut Jawa, kapal yang dilayari dua orang nelayan karam akibat dihempas ombak. Dilaporkan satu nelayan bisa diselamatkan sedangkan satu nelayan lagi sedang dalam pencarian. Dahsyatnya gelombang di laut Jawa menyebabkan nelayan di sepanjang Pantai Utara Jawa (pantura) tidak bisa melaut. Sudah sekitar dua minggu nelayan Pantura nihil pemasukan akibat tidak dapat melaut.
Terhentinya penghasilan nelayan pantura hanyalah salah satu dari dampak cuaca buruk di lautan. Kegiatan ekonomi lainnya seperti ekspedisi barang via laut maupun angkutan penumpang pun terhambat. Menyikapi hal ini, pengusaha muda Ahmad Sahroni meminta pemerintah untuk tanggap pada kondisi ini. “Kegiatan ekonomi yang melalui laut sangat bergantung pada kondisi cuaca. Pemerintah mestinya memberi perhatian pada rakyat yang penghasilannya bergantung pada kegiatan pelabuhan,”ujar Ahmad Sahroni.
Pria yang lazim disapa Roni Priok oleh para koleganya ini menyebutkan cuaca buruk di perairan Indonesia menyebabkan pelabuhan-pelabuhan besar terhenti kegiatannya. “Pemerintah seharusnya sudah mengantisipasi kondisi-kondisi darurat seperti sekarang ini. Agar jika terjadi cuaca buruk maka kegiatan perekonomian tidak terhenti 100%,” kata pria yang sejak dahulu berdomisili di Tanjung Priok ini saat dihubungi di Jakarta.
Lebih lanjut Roni juga menyampaikan kepada masyarakat yag tinggal di wilayah pantai, khususnya nelayan tradisional, agar mematuhi himbauan yang diberikan pihak terkait. “Tidak bisa melaut akibat cuaca buruk adalah hal yang tidak dapat dihindari. Saya kira pemerintah bisa memberi solusi untuk hal ini, seperti membangun UKM yang memberdayakan keluarga nelayan misalnya,” papar pria yang pernah menjadi ABK kapal pesiar ini. Ia pun berharap, agar kejadian nelayan hilang di laut akibat cuaca buruk tidak terjadi lagi di kemudian hari. (gardo)