JAKARTA – Pembangunan MRT oleh Pemerintah Prov. DKI Jakarta yang dimulai pada masa Gubernur Sutiyoso menjabat sangat diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara. Menurut Ketua Umum Bangkit Energi Indonesia Hijau (BENIH), Faisal Yusuf, secara keseluruhan ide pembangunan MRT sangat baik dan diharapkan mampu mengurangi sekitar 0,7 persen dari total emisi CO2, pengurangan itu sekitar 93600 ton pertahun (Data tahun 2005).
Seperti yang dikatakan Faisal Yusuf, ada tiga aspek yang harus diperhatikan agar pembangunan MRT menjadi fokus dan hasilnya maksimal bagi pengurangan polusi dan kemacetan. “Pertama Pemerintah harus berupaya untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang untuk jalur MRT dengan menambah taman kota baru, karena pohon yang ditebang sudah berkontribusi banyak bagi pengurangan polusi udara dan tanah,” ujar Faisal Yusuf, Kamis, (8/1).
Kemudian, kata Faisal, pemerintah harus dapat menarik minat pengguna kendaraan pribadi menuju moda transportasi publik dengan menambah fasilitas kenyamanan dan keamanan, di antaranya mengintegerasikan MRT dengan moda transportasi publik lain (kereta dan transjakarta), membangun park and ride agar mudah terhubung dengan transportasi publik lainnya dan menambah aparat keamanan di dalam atau di luar angkutan tersebut.
“Akibat kemacetan, penduduk ibukota banyak menghabiskan waktunya di jalan raya, maka dari itu pemerintah harus memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengguna transportasi publik sehingga mampu menarik minat pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan moda transportasi publik,” kata Faisal.
Aspek terakhir yang disebutkan Faisal, agar MRT dan moda transportasi publik menjadi terfokus tujuan dan fungsinya, yaitu mengurangi polusi dan kemacetan, maka pembenahan regulasi terhadap kepemilikan kendaraan pribadi harus dilakukan. “Kendaraan pribadi cukup besar sumbangsihnya bagi polusi udara, sekitar 80 persen. Jadi regulasi terhadap pembatasan pemilikan kendaraan pribadi harus ditegakkan, termasuk penerapan pajak progresif yang hingga kini belum direalisasikan,” tuturnya.
Pembangunan MRT sangat dinantikan karena merupakan jawaban terhadap tantangan mobilitas masyarakat ibukota. Aspek-aspek tersebut seyogianya dimaksimalkan pemerintah agar Jakarta dapat menjadi kota yang bersih, sehat dan manusiawi. (gardo)