JAKARTA – Aktivis perempuan penerima Madeline K. Albright Award, Gefarina Djohan bersikukuh mendorong perempuan untuk menentang poligami. Menurutnya, selama ini perempuan menerima dipoligami begitu saja karena pemahaman dan ajaran yang salah tentang aturan perkawinan dalam Islam.
“Perempuan harusnya punya sikap, selama ini mereka takut menentang poligami karena menganggap jika menentang poligami berarti tidak tunduk pada syariat. Itu pembodohan terhadap perempuan,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (07/01/2013).
Gefarina menggarisbawahi pentingnya mengutamakan sikap adil dalam perkawinan. Apalagi jika yang melakukan poligami adalah seorang pemimpin atau seorang wakil rakyat. “Muhammad Syaukani dalam tafsir Fathul Qadir tegas-tegas menyebutkan persyaratan mutlak adalah keadilan yang menyangkut dengan kesejahteraan lahir dan bathin,“ tegas Wakil Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama periode 2005-2011 tersebut. “Dan Ibnu Taymiyah, seorang ilmuwan besar Islam menyatakan keadilan itu mendekati ketaqwaan,” sambungnya.
Dalam Islam, jelas Gefarina, ada aturan-aturan ketat jika hendak melakukan poligami. Aturan-aturan tersebut seolah sengaja tidak dipopulerkan, di sisi lain, tokoh-tokoh pendukung poligami hanya memunculkan bahwa Islam mengizinkan poligami dengan dukungan argumen lebih baik poligami daripada berzina. “Nabi Adam AS isterinya satu, Nabi Ibrahim beristeri dua orang atas perintah Allah karena istri pertamanya mandul, Nabi Isa tidak beristeri, Nabi Muhammad menikah lebih dari satu atas perintah Allah menyangkut dengan pemeliharaan anak yatim dan kehormatan para perempuan, yang dinikahi gadis belia hanya Siti Aisyah.”
Sementara itu, pada umumnya laki-laki yang melakukan poligami hanya mengambil perempuan yang lebih belia dan lebih cantik dari istri pertama. Padahal, Rasul telah pula memberikan tauladan dan aturan soal ini. “Menurut rasulullah, dalam hadits Mutafaq ‘alaihi, jika seorang laki-laki tertarik kepada perempuan lain harus cepat-cepat kembali ke isterinya, dan menahan nafsunya dengan berpuasa,” demikian tutup Gefarina. (gardo)