JAKARTA – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Harry Azhar Azis mendesak Pemerintah dan Pertamina untuk segera membatalkan keputusan menaikkan harga eceran elpigi 12 Kg, karena kenaikan harga tersebut menambah kesulitan masyarakat menengah ke bawah di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi. Beban itu makin memberatkan rakyat pasca berbagai kenaikan harga selama tahun 2013 yang lalu seperti kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik.
“Jadi, FPG minta Pemerintah dan Pertamina membatalkan kenaikan harga elpigi tersebut, dan masih banyak solusi lain yang bisa ditempuh agar harga elpigi itu tidak naik. Kondisi saat ini tidak tepat karena masyarakat sedang menghadapi banyak beban menyusul berbagai kenaikan harga pada tahun lalu seperti harga BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik,” tegas Harry dalam keterangan tertulisnya pada wartawan di Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Menurut Harry, penghitungan harga elpigi 12 Kg harus tetap mempertimbangkan daya tahan masyarakat. Sebab, di satu sisi, pemerintah dan Pertamina sebagai BUMN perpanjangan tangan pemerintah, sehingga berkewajiban melindungi masyarakat dari dampak buruk kesulitan ekonomi selama ini.
Pertamina sendiri katanya, harus menertibkan inefisiensi yang terjadi diinternalnya termasuk akibat kerugian karena selisih kurs. Alasannya pemerintah seperti diungkapkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa bahwa pemerintah tidak bisa mengintervensi Pertamina karena gas yang dinaikkan harga tersebut tidak bersubsidi, tidak berdasar. “Sebab, Pertamina itu BUMN yang 100 % sahamnya dimiliki pemerintah. Harusnya pemerintah berhak mengatur hal itu. Sebab, ini menyangkut nasib masyarakat yang sedang menghadapi banyak beban yang berat,” ujarnya.
Pengguna terbesar elpigi 12 Kg adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, maka kenaikan itu menambah lebarnya kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin. “Saat ini di lapangan kenaikan harga elpigi 12 Kg tersebut sudah bergerak liar. Bahkan harganya lebih tinggi dari yang ditetapkan Pertamina. Bukan hanya Rp 117.708 ribu per tabung, tapi sudah ada yang dijual pada kisaran Rp 140 ribu per tabung,” ungkap Harry kecewa.
Dengan demikian menurut Harry, di lapangan kenaikannya sendiri sudah mencapai hampir 100%. “Lalu, mana janji pengawasan dan penindakan yang disampaikan Pertamina, juga Pemerintah. Di mata masyarakat, pemerintah tidak lagi berwibawa. Makanya mereka melakukan sesuka hati dalam menaikkan harga-harga itu,” katanya.
Selain itu menurut Harry, kenaikan harga ini berpotensi menimbulkan gejolak ekonomi karena akan memicu kenaikan harga dan juga rendahnya daya beli. Di saat yang sama, akan terjadi ancaman inflasi 2014 yang diperkirakan mencapai 8,4% juga sudah di depan mata. “Jadi, mesti dibatalkan,” pungkas Harry Azhar Aziz.
Sebelumnya Pertamina per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpigi non subsidi tabung 12 kg sebesar 67 %. Pertamina beralasan, kenaikan itu untuk menekan kerugian bisnis elpigi 12 Kg yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun. Kenaikan serentak di seluruh Indonesia tersebut mengalami kenaikan rata-rata Rp 3.959 per kg di tingkat konsumen.
Pertamina menjelaskan, di tingkat konsumen, kenaikan akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun elpiji ke titik serah (supply point). Dengan kenaikan itu, maka harga per tabung LPG 12 kg mengalami kenaikan sebesar Rp 47.508 atau menjadi Rp 117.708 per tabung dari sebelumnya Rp 70.200 per tabung. Dari Pertamina Naik 67%, di Pengecer Hampir Dua Kali LipatHarga elpiji 12 kg sudah naik mulai 1 Januari 2014. Kenaikan harga pokoknya sebesar 67% per kg, tapi harga jual eceran naiknya hampir dua kali lipat.
Kemarin PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga elpiji 12 kilo gram non subsidi dari Rp 5.850 per kg naik menjadi Rp 9.809 per kg. Sehingga harga jual dari Pertamina dair sebelumnya Rp 70.200 per tabung menjadi 117.708 per tabung. Ini berarti ada kenaikan harga jual sebesar 67,7% untuk elpiji 12 kg. Sedangkan harga jual ecerannya yang semula ada di kisaran Rp 80.000 kini naik hingga kisaran Rp 140.000 sampai Rp 150.000 per tabung di Jakarta. Ini menunjukkan ada kenaikan harga elpigi 12 kg hingga maksimal 87,5% di tingkat eceran atau hampir dua kali lipat. (am/gardo)