BerandaDunia islamAliran Sesat dan Sempalan Marak Di Jabar

Aliran Sesat dan Sempalan Marak Di Jabar

BANDUNG – Tantangan dakwah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) ternyata sangat berat. Dengan jumlah penduduk mencapai 44,5 juta jiwa dan 94% beragama Islam tetap saja permasalahan di Jabar sangat pelik. Meski memiliki jumlah penduduk Islam terbesar namun tantangan di provinsi tersebut tidak sedikit. Mulai dari tawuran pelajar, tawuran antarkampung, penyalahgunaan Narkoba serta merebaknya situs-situs porno di internet. Kondisi ini sudah sangat memperihatinkan di negeri Pasundan yang mayoritas Islam tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jabar Saeroji di depan pengurus Ormas Islam DKI Jakarta di Gedung Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Jabar di Bandung. “Narkoba, tawuran pelajar, tawuran antarkampung, dan merebaknya situs pornografi yang telah merusak generasi muda, ini merupakan tantangan dakwah kita,” katanya yang didampingi MUI dan pimpinan Ormas Islam se-Jabar.

Diungkapkan Saeroji, permasalahan yang tidak kalah peliknya adalah banyaknya jumlah aliran sesat dan sempalan yang berbau agama. Sedikitnya ada 200 aliran sempalan yang hidup di Jabar baik yang besar maupun yang kecil. “Yang paling menonjol adalah Ahmadiyah, jumlahnya paling besar ada di Jabar,” tuturnya.

Jumlah pengikut Ahmadiyah di Jabar sangat besar sehingga bisa dianggap sebagai basis. Dengan jumlah yang sangat besar maka di Jabar rawan konflik antara kaum muslimin dengan Jemaat Ahmadiyah. “Karena basis maka bila disulut sedikit saja bisa jadi kerusuhan,” jelas Saeroji.

Namun sejak 2011 daerah ini telah memiliki aturan terhadap larangan kegiatan Ahmadiyah di seantero Jabar. Gubernur Jabar Ahmad Heriawan telah mengeluarkan Pergub yang isinya pelarangan terhadap segala bentuk aktifitas Ahmadiyah di Jabar. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan antarmasyarakat.

“Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai kepala daerah di Jawa Barat. Saya takut nanti ditanya di akhirat kelak,” kata Gubernur Jabar Ahmad Heriawan di Rumah Dinasnya Gedung Pakuan, Bandung. Akibat dari dikeluarkan Pergub tersebut Gubernur Jabar ini harus siap menerima tudingan sebagai orang yang anti terhadap kebebasan beragama.

Tidak hanya Ahmadiyah yang jumlahnya besar, umat Syiah pun tumbuh subur di daerah Parahiyangan ini. Bahkan dijelaskan Kakanwil Kemenag Saeroji, bila warga Syiah melakukan kegiatan di wilayah tersebut, ribuan jemaah Syiah hadir. Keadaan ini dapat memicu konflik antar umat Islam di Jabar.

Hal ini menjadi perhatian serius Kemenag Jabar untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Bagaimana agar aliran sempalan ini tidak terus berkembang. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” kata Saeroji. Ditambahkannya potensi konflik yang ditimbulkan dengan adanya banyak aliran tersebut dapat memecah belah persatuan bangsa.

Sementara itu Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menegaskan bahwa mereka menjadi garda terdepan dalam menolak Ahmadiyah. Meski dengan melarang Ahmadiyah, MUI Jabar pernah diadukan aktivis HAM ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena dianggap melanggar Demokrasi dan HAM.

(mrl)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille