BerandaKabar WashliyahYunarto Wijaya: Parpol Cenderung Jadi Fans Club

Yunarto Wijaya: Parpol Cenderung Jadi Fans Club

JAKARTA – Indonesia makin modern, namun dalam perkembangan partai politik ternyata makin menguat gejala demokrasi kultus (mengagungkan tokoh idolanya). Saat ini, politik pun cenderung jadi funs club (kumpulan penggemar).

“Gejalan demokrasi kultus itu tampak dari megnuatnya peran dan pengaruh tokoh-tokoh kunci partai politik. Pada batas-batas tertentu, ini sangat mengkhawatirkan perkembangan demokrasi,” kata Direktur Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam pemaparan hasil surveinya yang digelar di DPR, Senin (23/12/2013).

Yunarto menyatakan, demokrasi kultus itu mengkhawatirkan bagi perkembangan demokrasi, karena akan memperlemah penguatan pelembagaan partai politik. Dalam kondisi seperti itu, kader-kader parpol seharusnya menyusun dan merapatkan diri, serta mengkosolidasi parpolnya, namun terlena dengan peran demokrasi kultus tersebut.

“Bagi setiap parpol, demokrasi kultus ini perlu diwaspadai, sebab pada dasarnya perkembangan parpol yang ada sekarang masih begitu kuat ketergantungannya pada sosok tokoh sentral mereka,” ujarnya.

Ia memaparkan sejumlah hasil penelitiannya, di setiap parpol ternyata punya figur sentral yang potensial memunculkan demokrasi kultus. Charta Politika menemukan 38,1% masyarakat yagn mengaku memilih PDIP karena tertarik pada figur Joko Widodo. Lantas, 55,4% pemilih Gerindra memilih partai itu karena faktor Prabowo Subianto.

Di Demokrat, 39,4% pemilihnya, karena tertarik pada figur sentral Susilo Bambang Yudhoyono, 32,1% pemilih PAN karena tertarik pada figur Amien Rais; 42% pemilih Hanura karena faktor figur Wiranto. Di Nadem, 51% memilih partai itu karena faktor tokoh Surya Paloh, dan 40% pemilih PKPI karena tertarik figur Sutiyono.

Dengan gambaran survei itu, berkorelasi dengan elektabilitas (keterpilihan) suara masing-masing parpol. Dari survei ini, PDIP menempati posisi pertama dengan tingkat keterpilihan mencapai 15,8%, Golkar 12,6%, Gerindra 7,8%, Demokrat 7,4%, PKB 5,9%, PAN 4,4%, Hanura 4,1%, Nasdem 3,9%, PKS 3,8%, PBB 0,4%, PKPI 0,3%, tidak tahu/tidak menjawab 29,7%.

Menurut Yunarto, untuk calon presiden yang paling tinggi tingkat elektabilitasnya, tetap diduduki oleh Jokowi, disusul oleh Prabowo, Megawati, Jusuf Kalla. (am/gardo)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille