MENJELANG tutup tahun 2013 ini, masih dalam rangkaian HUT ke 83 Al Washliyah, saya ingin menyampaikan satu pandangan untuk melihat Al Washliyah ke depan, semoga bermanfaat. Jika gagasan pemikiran ini mendapat respon yang baik dari semua pihak di lingkungan Al Washliyah, termasuk para akademisi dari Perguruan Tinggi Al Washliyah. Insya Allah ini akan bergulir menjadi ide yang besar dan membuka wawasan dan gagasan besar, menambah gairah dan semangat dalam berorganisasi untuk jihad fi sabilillah dalam rangka mencari mardhatillah.
Mari kita kawal secara bersama sama sejarah perjalanan panjang Al Washliyah menuju usianya satu abad yang tinggal hanya 17 tahun lagi. Apakah kita masih hidup pada waktu itu sehingga kita ikut menyaksikannya wallahu a’lam, tapi sekurang-kurangnya kita sudah ikut memikirkan dan jika mungkin ikut merumuskanya dengan membuat rencana yang baik sampai ke usianya satu abad, agar Al Washliyah tampil lebih gemilang sebagaimana diharapkan banyak pecintanya.
Dapatkah dibayangkan seperti apakah wajah Al Washliyah pada 2030 nanti? Pada saat itu usianya sudah mencapai 100 tahun. Tentu dapat dijawab bisa, jika kita gunakan ilmu sebagai alatnya dan itu akan mendekati kebenaran. Caranya mudah dan agak sederhana, hanya merealisasikannya dan perlu ada kemauan, kesungguhan dan perjuangan.
Dengan menginventarisir apa yang sudah dimiliki Al Washliyah seluruhnya pada saat ini, akan dapat diketahui bagaimana wajah Al Washliyah sesungguhnya, yang diihat secara individu saat ini sesuai pengetahuan masing-masing, mungkin masih beberapa persen saja. Sedangkan untuk mengetahui gambaran wajah Al Washliyah saat usianya 100 tahun dapat kita bayangkan dengan membuat rencana konkrit secara keseluruhan sesuai yang diinginkan bersama selama 17 tahun mendatang.
Rencana yang dibuat semisal blue print (cetak biru) sampai usia Al Washliyah satu abad dan berjuang untuk mewujudkannya, merealisasikannya dan mengawalnya sampai sukses. Sekiranya usia kita tidak sampai menyaksikan usia satu abad Al Washliyah, maka ide yang kita buat atas kesepakatan bersama ini dapat dititipkan kepada generasi pelanjutnya untuk diteruskan dan dipedomani dengan penuh semangat dan harapan.
Blue print, meminjam penjelasan dari Blue Print ICT Indonesia, adalah: suatu konsep yang dapat dijadikan landasan untuk membuat kebijakan meliputi penetapan, tujuan dan sasaran. Untuk digunakan bagi penyusunan strategi, pelaksanaan program, yang terfokus kepada langkah langkah konkrit atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja organisasi.
Tentunya membuat rencana diawali dengan rasa optimis dan tekad yang sungguh-sungguh. Kalau diperhatikan perjalanan sebuah organisasi berbeda dengan perjalanan seorang manusia. Perjalanan organisasi biasanya semakin tua akan semakin hebat dan berisi, karena ditangani oleh generasi muda yang silih berganti. Sebagaimana halnya negara-negara di dunia, pada umumnya semakin lama akan semakin elok rupanya, indah dan semakin maju. Kalau perjalanan manusia karena ia hanya seorang individu, maka semakin tua ia akan terlihat semakin lemah dan uzur.
Sesungguhnya 2030 itu tidak lama, hanya 17 tahun lagi. Kalau dikilas balik ke belakang, 17 tahun yang lalu kira-kira 1996. Kita masih dapat gambaran apa saja yang terjadi pada saat usia Al Washliyah 17 tahun lalu. Di antara kisahnya Al Washliyah sedang melakukan persiapan untuk melaksanakan Muktamar ke 18 yang dilaksanakan pada tahun 1997 di Pusdiklat Pos, Bandung, Jawa Barat. Pada saat itu Pengurus Besar Al Washliyah masih dijabat duet pasangan HM. Ridwan Ibrahim Lubis dan H. Aziddin yang menjabat dua periode kepengurusan sejak 1986 – 1997.
Berikutnya Muktamar Al Washliyah ke 18 pada 1997 yang dibuka Wakil Presiden Tri Sutrisno di Istana Wapres, memilih pasangan Ketua Umum PB Al Washliyah H. Aziddin dan Sekjen HM. Kaoy Syah, kedua pasangan ini menjabat selama dua periode juga sejak 1996 – 2010. Pada periode kedua ini sekjen HM Kaoy Syah lebih dahulu dipanggil Allah Swt pada 2008, sebelum berakhir masa periodenya, sehingga jabatan sekjen waktu itu dipegang Masyhuril Khamis. Saat itu PB Al Washliyah berkantor di jalan Letjen Soeprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat setelah beberapa kali pindah.
Bagi yang ikut mengamati dengan sungguh-sungguh, tentu dapat membayangkan apa saja yang terjadi dalam perjalanan Al Washliyah ketika itu, baik di pusat atau di daerah masing-masing termasuk yang dialami oleh organisasi bahagiannya. Apa saja yang sudah diperjuangkan, apa saja produk yang sudah dicapai, apa kegagalannya, apa peluangnya, apa hambatannya, dan bagaimana pola kepemimpinan masing-masing dan lain sebagainya.
Dengan melihat peristiwa masa lalu sekarang tinggal bertanya untuk masa depan, apakah pada 17 tahun ke depan ini Al Washliyah masih menjalani hal yang sama seperti apa yang sudah pernah dialami selama 17 tahun lalu. Apakah akan lebih baik lagi atau membiarkan berjalan mengalir apa adanya atau malah semakin mundur? Jawabnya ada dalam diri para aktifisnya, mau diapakan Al Washliyah ke depan.
Menjelang satu abad usia Al Washliyah, masih ada empat periode kepemimpinan lagi yang akan dilalui jika setiap kegiatan muktamar dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. Jika masing-masing periode berpedoman pada perencanaan Al Washliyah 2030 yang akan dibuat bersama, tentu mimpi itu insya Allah akan menjadi kenyataan.
Hasil yang akan dicapai pada usia seabad Al Washliyah sangat tergantung kepada kualitas dan bobot dari perencanaan dalam program sesuai tuntutan dan keadaan zaman, tergantung kepada SDM pemimpinnya yang diberi amanah apakah cukup memadai untuk menjalankan dan membesarkan organisasi, dan tergantung pula kepada SDM yang baik dan kemauan yang sungguh-sungguh serta ketulusan hati dari seluruh anggota untuk bergerak bersama-sama di organisasi.
Untuk mencapai cita-cita Al Washliyah 2030, diperlukan juga mendapatkan dukungan masyarakat luas secara nasional dan internasional. Dukungan dari pemerintah dan adanya upaya untuk memberitakan hasil yang dicapai di mass media dan komunikasi melalui jejaring sosial. Kafena itu jika program tersebut dibuat perlu disosialisasikan ke masyarakat.
Momentum kebangkitan
Untuk memulai suatu gerakan besar diperlukan adanya suatu momentum. Muktamar Al Washliyah ke 20 yang berjalan mulus dan damai serta pemilihan kepemimpinan Ketua Umum PB AlWashliyah dapat dikatakan terpilih secara aklamasi, ini dapat dijadikan sebagai starting point untuk memulai gerakan reformasi dan pembaruan Al Washliyah. Selanjutnya acara peletakan batu pertama berdirinya kantor PB Al Washliyah juga dapat memotivasi dengan kuat untuk membangun semangat dalam meneruskan estafet perjuangan Al Washliyah.
Apa yang akan dikerjakan menjelang seabad usia organisasi Al Washliyah?
Banyak hal yang harus dikerjakan untuk menuju satu abad Al Washliyah, namun harus diukur sesuai dengan kemampuan yang ada. Sekurang-kurangnya ada tiga hal pokok yang perlu dilakukan untuk melakukan reformasi di tubuh Al Washliyah saat ini yaitu.:
pertama, membangun image Al Washliyah agar menjadi organisasi yang benar-benar disegani dan diperhitungkan, setara dengan organisasi terbesar di Indonesia dan tampil berwibawa. Kebesaran dan kewibawaan saat berdirinya Al Washliyah di mata umat perlu diujudkan kembali pada saat ini dengan tampil dalam kemasan sesuai perkembangan zaman. Untuk itu perlu disusun program yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
kedua, meningkatkan kualitas yang sudah ada antara lain, membangun kualitas SDM yang ada dengan lebih baik. Menyempurnakan program pendidikan baik sarana, SDM dan kurikulum. Menghidupkan gerakan dan peran dakwah dan amal sosial Meningkatkan kegiatan di bidang politik dalam rangka berbangsa dan bernegara. Menghidupkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan umat dari masyarakat kota sampai masyarakat desa termasuk kehidupan para nelayan dan petani. Peduli dengan kejadian di masyarakat dan aktif mengambil peranan, memelihara dan menyempurnakan aset yang ada dalam semua bidang kegiatan sesuai kebutuhan, dan lain-lain.
ketiga, memberi motivasi yang dinamis kepada seluruh anggota dan stakeholder, dan memberi harapan kesempatan serta kepercayaan kepada anggota untuk meraih masa depannya yang lebih baik. Tampilkan pengurus dan anggota di forum nasional dan internasional. Keaktifan mereka di Al Washliyah hendaknya dapat meningkatkan kualitas diri dan kesejahteraan bagi keluarga.
Manfaat Program yang Direncanakan
Beda sekali keadaan dan hasilnya bagi suatu organisasi jika melaksanakan sesuatu berdasarkan rencana yang ada dengan tidak ada rencana. Jika rencana sudah ada, itu akan menjadi guide ke mana arah organisasi mau dibawa dan apa target yang mau dicapai dari periode kepemimpinan yang satu kepada yang lain. Dari program itu sudah dapat dibayangkan suasana apa yang bakal terjadi ke depan bagi Al Washliyah dan keluarga besarnya jika program dapat dilaksanakan dengan baik sesuai target. Di situ pula nanti akan terlihat wajah Al Washliyah yang sesungguhnya sebagaimana yang diinginkan dan diimpikan.
Kalau perjalanan ke depan direncanakan dengan baik, dibuat blue print untuk 17 tahun mendatang, dan itu wajib dipedomani oleh setiap pemimpin yang terpilih pada periode Muktamar Al Washliyah dan masing masing organisasi bagian untuk membuat rencana dan kebijakan serta strategi untuk pencapaiannya, maka sudah bisa bayangkan dari sekarang, kira-kira sampai di mana pencapaian hasil yang akan dicapai pada saat usia Al Washliyah 100 tahun mendatang dan itulah dia wajah Al Washliyah pada saat itu.
Untuk membuat program 17 tahun itu, diperlukan suatu tim yang solid, dapat dikordinir oleh PB Al Washliyah dengan melibatkan semua organisasi bagian, Perguruan Tinggi, para ulama dan ustadz, para qori dan qoriah, dan lain-lain. Jika perlu mengundang pihak lain seperti konsultan untuk diminta pandangannya. Diminta pula pendapat dari pengurus daerah Al Washliyah untuk mendapatkan gambaran umum dan masukan pemikiran, sehingga program yang dibuat tidak bersifat parsial, tapi dapat mencakup seluruh nusantara, bahkan sampai ke luar negeri.
Selama ini Al Washliah hanya mengandalkan perencanaan untuk jangka waktu menengah yaitu selama satu periode muktamar sekitar 5 tahun. Itupun kenyataannya ada yang dilaksanakan ada yang tidak. Paling bisa terlaksana hanya beberapa puluh persen saja, namun demikian perlu diberikan apresiasi kepada para pendahulu karena mereka sudah bersusah payah berkorban jiwa dan raga serta waktu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Al Washliyah. Adanya Al Washliyah hari ini berkat adanya mereka pada masa lalu. Sebagian besar hidup mereka dipakai untuk berjuang di Al Washliyah.
Contoh Bentuk Perencanaan Program 3
Di bidang Administrasi dan Menejmen
Misalnya, pada saat sekarang PB AlWashliyah baru memiliki pertapakan tanah untuk membangun gedung kantor PB Al Washliyah. Maka untuk 17 tahun mendatang ditargetkan akan selesai pembangunan gedungnya dan sudah ada pula tambahan gedung baru yang lebih besar di tempat lain dan gedung lama sudah dijadikan untuk pusat kegiatan dakwah. Selain itu Al Washliyah memiliki gedung Al Washliyah center, perpustakaan dan lainnya.
Di setiap provinsi dan daerah tingkat dua sampai ke tingkat kecamatan, ditargetkan masing masing sudah memiliki kantor sendiri dengan sarana yang memadai. Di kantor itu selain untuk kegiatan operasional ada didapati perpustakaan, masjid atau Mushalla dan ruang khusus untuk menyimpan benda bersejarah milik Al Washliyah. Masing masing kantor sudah dilengkapi pegawai tetap, diberi honor resmi dan memiliki sarana administrasi termasuk komunikasi jaringan sosial seperti internet yang sudah terhubung jaringanya dengan pusat telpon.
Di bidang pendidikan,
Untuk pendirian Perguruan Tinggi misalnya, jika pada setiap satu periode kepengurusan PB A Al Washliyah mendatang ditargetkan berdiri satu Perguruan Tinggi. Maka pada 2030 Al Washliyah akan memiliki 13 Perguruan Tinggi karena saat ini telah ada 9 Perguruan Tinggi. Jika ada kemampuan akan bisa lebih dari itu maka bisa menjadi sekitar 15 Perguruan Tinggi tersebar di seluruh Indonesia.
Demikian juga untuk pendirian sekolah dan madrasah, jika pada saat ini ada beberapa ratus sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia milik Al Washliyah. Maka pada 2030 direncanakan bisa mencapai lebih dari seribu sekolah dan madrasah Al Washliyah.
Perencanaan lain terkait pemeliharaan aset yang sudah ada di bidang pendidikan seperti masalah penyempurnaan kurikulum, pendirian sekolah unggulan, status Perguruan Tinggi dan lainnya. Termasuk kualitas bangunan dan sarananya, ini bisa ditergetkan sampai seberapa yang mungkin dapat dicapai selama 17 tahun ke depan dan berapa kira-kira anggaran yang diperlukan, dan dari mana dana itu diperoleh.
Di Bidang Dakwah
Misalnya sekarang Al Washliyah telah memiliki seribu ulama beserta para da’inya tersebar di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Pada 2030 ditargetkan akan menjadi 2000 ulama dan dai. Demikian juga dengan pendirian masjid Al Washliyah, jika pada saat ini ada kurang dari seratus masjid Al Washliyah, maka pada 2030 ditargetkan akan lebih dari seratus masjid didirikan oleh Al Washliyah di seluruh Indonesia.
Kalau sekarang baru ada dua atau tiga tempat kursus dakwah untuk mencetak para dai Al Washliyah setelah 17 tahun ke depan ditargetkan akan ada kursus dakwah Al Washliyah di setiap daerah tingkat dua, sehingga tercipta kader dai Al Washliyah di mana mana. Demikian juga mencetak qori qoriah terbaik tingkat lokal, nasional dan internasional. Misalnya jika saat ini Al Washliyah sudah memiliki seratus qori qoriah terbaik, maka pada 2030 ditargetkan akan menjadi lebih dari 200 orang.
Demikian juga partisipasi dan perannya dalam perdamaian dunia, dalam masalah yang dihadapi oleh intern umat Islam karena berbeda pandangan, maupun antar umat beragama tingkat nasional dan internasional. Pada saat ini Al Washliyah belum banyak tampil. Di 2030 Al Washliyah ditargetkan sudah ikut berperan aktif dengan menampilkan SDM yang berkualitas tinggi, untuk itu Al Washliyah akan mempersiapkan orang-orangnya pada masing-masing periode kepemimpinan, mulai dari tingkat pusat sampai daerah.
Dalam hal bersikap terhadap kejadian di masyarakat yang meresahkan, merendahkan dan merugikan umat Islam dan menanggapi isu-isu besar terkait dengan Islam. Jika selama ini Al Washliyah lebih bersifat menghimbau, pada 2030 ditargetkan para pemimpin di Al Washliyah sudah terbiasa terlihat maju ke depan publik untuk melakukan respon sampai masalahnya dapat di atasi.
Di Bidang Amal sosial,
Selama ini Al Washliyah belum banyak ikut membasmi penyakit sosial seperti, pelacuran, narkoba, perdagangan manusia, lingkungan hidup, pelanggaran HAM, masalah korupsi, KKN. Pada tahun 2030 ditargetkan Al Washliyah sudah mengambil peran di depan untuk pencegahan dan pembasmiannya.
Di bidang lain-lain
Seperti di bidang politik misalnya, Al Washliyah saat ini masih belum maksimal memanfaatkan kesempatan dan belum secara terorganisir menyiapkan kadernya, pada 2030 kader-kader Al Washliyah ditargetkan sudah ikut berpartisipsi aktif mengisi peluang di lingkungan partai politik, pemerintahan. Pengisian peluang itu dapat direncanakan lebih matang agar orang yang mau diorbitkan sudah dipersiapkan terlebih dahulu SDM nya dan benar-benar dapat dijadikan perpanjangan tangan Al Washliyah untuk menyuarakan dan memperjuangkan sesuai dengan visi dan misi Al Washliyah dan untuk kepentingan bangsa, negara serta umat manusia.
Demikian juga di bidang ekonomi misalnya, jika saat ini Al Washliyah belum banyak membangun usaha untuk kesejahteraan umat khususnya keluarga besar Al Washliyah, maka pada 2030 ditargetkan Al Washliyah sudah memiliki berbagai badan usaha yang menghasilkan dana untuk membiayai kegiatan organisasi dan kesejahteraan anggotanya.
Perlu Data yang akurat.
Untuk dapat membuat program yang baik ke depan tentu diperlukan data konkrit apa yang dimiliki Al Washliyah, baik anggotanya, SDM dari berbagai profesi yang berbeda dan aset yang dimiliki. Dengan data itu dan SDM yang ada dan SDM yang akan didik, Al Washliyah bisa merencanakan dan memperhitungkan apa yang ingin dicapai sampai 2030.
Setiap Unit Kerja Wajib Mempedomani
Kalau perjalan Al Washliyah ke depan sudah dirancang dan direncanakan dengan baik, dibuat blue print nya untuk 17 tahun mendatang dan itu wajib dipedomani oleh setiap pemimpin Al Washliyah yang terpilih pada periode Muktamar masing-masing, dan diikuti semua organisasi bagian Al Washliyah, maka sudah bisa dibayangkan sampai di mana pencapaian yang mau dirancang saat usia Al Washliyah 100 tahun.
Apa yang dikemukakan di atas hanya sekedar contoh saja, untuk mengarahkan maksud dari pemikiran tentang pembuatan blue print Al Washliyah 2030 tersebut. Jika hal ini dibicarakan secara serius dan mendalam, tentu akan dihasilkan suatu perencanaan yang hebat dan mengagumkan dengan perhitungan yang matang, sehingga apa yang ditargetkan pada tahun 2030 akan dapat dicapai secara bertahap dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perkembangan zaman dan kemampuan yang nyata serta dapat dilaksanakan.
Jika blue print Al Washliyah 2030 ini selesai, semua pengurus Al Washliyah dari pusat sampai ke ranting termasuk organisasi bagianya, sekolah dan Perguruan Tingginya memiliki buku perencanaan yang akan dibuat ini dan semua mempedomaninya.
Dengan demikian insya Allah wujud dari wajah Al Washliyah yang kita bayangkan 17 tahun kemudian sudah dapat kita bayangkan pada saat ini dan akan terwujud sesuai dengan mimpinya pada waktunya. Sekurang kurangnya rencana ini akan mendorong warga pencinta dan aktifis Al Washliyah disegala lini untuk berbuat lebih banyak, lebih aktif dan dinamis untuk berusaha mewujudkannya di tempat kerja masing masing, tidak jumud, atau diam di tempat, tidak bergerak seperti biasanya saja, tidak miskin ide dan kecil nyalinya.
Jika pemikiran ini dianggap baik, hendaknya segera direalisasikan agar tidak selalu terlambat dan selalu berdiri dibelakang. Mari kita simak kembali himbauan dinamis dan menghibur dari para pendiri Al Washliyah yang telah dibakukan dan dipatrikan melalui lagu Mars Al Washliyah yang selalu dinyanyikan secara bersama sama pada setiap kali pembukaan acara besar Al Washliyah, diantaranya berbunyi
HIDUPLAH WASHLIYAH HIDUPNYA BERJASA, ANGGOTANYA SETIA MENURUT AJARAN ALLAH YANG MULIA.. BERSATULAH KITA WAHAI SAUDARA SAUDARI SEKALIAN, MARI BERSATU YA IKHWAN. YA YA IKHWAN …. YA BANIL WATHAN. BERSATULAH KITA UNTUK MENCAPAI KEMULIAAN. BERSATULAH YA IKHWAN HENTIKANLAH PERTIKAIAN, JUNJUNG TINGGI AMAR TUHAN. HIDUPLAH WASHLIYAH ZAMAN BERZAMAN.
Wassalam,
Penulis, Abdul Mun’im Ritonga, SH. MH.