JAKARTA -Pemerintah pada tahun depan akan melibatkan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan untuk melakukan pelatihan 1,3 juta guru terkait implementasi Kurikulum 2013. Hal ini dilakukan untuk memperbesar partisipasi publik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, saat ini pelatihan dilakukan melalui jalur Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan dinas pendidikan. Ke depan, kata dia, pihaknya akan merangkul organisasi yang mengurusi pendidikan seperti Majelis Muhammadiyah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ma’arif Nahdlatul Ulama, Majelis Pendidikan Kristen, Majelis Pendidikan Konghucu, Hindu, dan Budha.
“Realitas di lapangan, guru negeri tidak hanya mengajar di sekolah negeri, tetapi juga swasta,” katanya pada Rapat Koordinasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 pada Tahun 2014 dan Ujian Nasional 2014 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (1/12/2013) malam.
Majelis Pendidikan Kristen, kata Mendikbud, dapat memberikan pelatihan kepada guru-guru di Provinsi Papua atau Nusa Tenggara Timur. Satu instruktur, kata dia, dapat melatih beberapa guru. “Pelatihan berlangsung selama 52 jam dalam satu minggu,” katanya.
Pada pelatihan ini pemerintah pusat tetap berwenang dalam standar pelatihan, instruktur nasional, dan pembiayaan. “Kita dukung dan standar kita berikan termasuk bentuk laporannya,” kata Menteri Nuh.
Mendikbud menambahkan, rakor akan membahas berbagai isu implementasi Kurikulum 2013 meliputi muatan lokal, kepramukaan, peminatan, guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan beban mengajar. “Guru TIK seperti apa (solusinya), tolong dibahas. Prinsipnya tidak ingin merugikan para guru,” katanya.
Isu lainnya yang dibahas adalah konversi kegiatan ektrakurikuler ke dalam 24 jam mengajar, sertifikasi dan tunjangan, IPA dan IPS SMP, media pembelajaran, dan fasilitas pendukung. (gardo)