JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Rizal Ramli menengarahi besarnya utang swasta yang akan jatuh tempo pembayarannya pada Desember 2013 mendatang itu, sudah masuk pada katagori lampu kuning, dan kalau itu tidak segara ditangani dengan keterlibatan pemerintah, maka besarnya utang swasta tersebut bisa mengancam salah satu Capres 2014. Namun, Rizal Ramli tidak bersedia menyebut siapa capres dimaksud, karena menyangkut tokoh dan perusahaan kalau disebut akan merontokkan nama perusahaan tersebut.
“Untuk utang luar negeri swasta (ULN) tentang perusahaannya apa dan miliki siapa tidak perlu disebutkan, karena akan merontokkan perusahaan tersebut, bisa bangkrut, dan mengancam pencapresannya di pemilu 2014. Karena itu, pemerintah harus segera menangani mengingat ULN swasta itu lebih besar dibanding utang pemerintah,” tandas Rizal Ramli pada wartawan di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Besarnya ULN swasta tersebut menurut Rizal, akibat terjadi tiga defisit; yaitu defisit perdagangan minus 6 miliar dollar AS, defisit transaksi berjalan yang minus 9 miliar dollar AS, dan defisit anggaran minus 1,5 miliar dollar AS.
“Dan, yang jatuh tempo sampai Desember 2013 ini mencapai 27 miliar dollar AS, dan itu akan terus memperlemah rupiah. Kalau sampai Rp 14.000,-, maka banyak perusahaan besar terancam kolaps. Kalau yang besar kolaps, maka yang kecil pasti ikut kolaps,” ujarnya. (gardo)