JAKARTA – Lebih dari seratus anggota dari Holland Alumni Network (Jaringan Alumni Belanda) bertemu dengan Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda di Erasmushuis Jakarta pada tanggal 20 November. Mereka membahas nilai tambah pengalaman pendidikan di Belanda dan peran jaringan alumni dalam hubungan bilateral antara kedua negara saat ini dan di masa depan. Acara ini diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia dan Kedutaan Besar Belanda dan merupakan bagian dari misi dagang Belanda ke Indonesia.
Dengan didampingi oleh lebih dari seratus pemimpin perusahaan Belanda dan Menteri Perdagangan serta Menteri Pertanian, misi dagang yang dipimpin oleh Rutte merupakan misi dagang Belanda terbesar yang pernah ke Indonesia selama ini, tulis Nuffic Neso Indonesia dalam rilisnya kepada Kabar Washliyah.com, Kamis (21/11/2013).
Pada pertemuan dengan alumni Rutte menyatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk mengembangkan hubungan ke depan dengan Indonesia di mana para alumni Belanda memainkan peran penting sebagai duta bagi kedua negara.
Dia mengatakan kepada alumni, “Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk terus berinvestasi dalam program-program yang memungkinkan orang muda Indonesia pergi ke Belanda untuk belajar dan mengenal negara Belanda. Anda adalah bukti hidup bahwa hal ini memberikan tiga manfaat sekaligus. Bagi Anda dan karir Anda, serta untuk Indonesia, dan untuk Belanda juga. Karena dari setiap mahasiswa Indonesia yang baru lulus dari Belanda, kita memperoleh duta besar di sebuah negara yang selalu, dan akan selalu, sangat penting bagi kami,” katanya.
Pengalaman di Belanda
Rama Manusama dan Ferdian Suprata adalah dua orang alumni yang menjadi contoh sempurna untuk peran duta besar ini. Mereka menggambarkan bagaimana pengalaman belajar di Belanda telah mengajarkan mereka untuk menjadi pemikir kreatif dan inovatif secara akademis di dalam kelas internasional. Dan pengalaman mereka sebagai professional yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan di Belanda, menjadikan mereka harus terbiasa dengan situasi yang kompetitif dengan budaya yang egaliter. Pengalaman-pengalaman tersebut memberikan banyak keuntungan bagi mereka ketika membangun perusahaan mereka sendiri di Indonesia dan tentunya secara tidak langsung akan berdampak positif bagi pembangunan di Indonesia.
Diskusi interaktif
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif mengenai peran yang dapat dimainkan alumni dalam menghubungkan Indonesia dan Belanda di sektor-sektor seperti pengelolaan air, logistik, hukum dan pendidikan tinggi. Semua pihak yang terkait menyimpulkan bahwa meskipun alumni perlu banyak dukungan dalam menjalankan peran mereka sebagai duta negara, mereka sangat antusias dalam memainkan peran yang sangat aktif dalam pengembangan lebih lanjut hubungan bilateral.
Tamu kehormatan
Selain Perdana Menteri Belanda acara Holland Alumni ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Indonesia, Mohammad Nuh, Duta Besar Belanda, Tjeerd de Zwaan, dan Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Retno Marsudi. Di antara Holland Alumni yang hadir terlihat juga banyak tokoh penting diantaranya Arifin Siregar, mantan menteri perdagangan Indonesia yang juga mantan gubernur Bank Indonesia. (gardo)