JAKARTA – Terjadinya bentrokan antara TNI dan Polri di Karawang, Jawa Barat memperpanjang daftar peristiwa serupa. Kejadian itu mengundang keprihatinan anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding.
Menurutnya, bentrok antara TNI-Polri tidak boleh terjadi lagi, karena sudah meresahkan masyarakat, dan menjadi cermin ketidakharmonisan kedua institusi tersebut. “Masyarakat sudah capek mendengar kedua institusi terus menerus bentrok di lapangan. Ini tidak boleh terjadi lagi,” kata Sarifuddin Sudding, Rabu (20/11/2013)
Menurutnya Kapolri dan Panglima TNI, sebagai pucuk pimpinan kedua institusi harus mengagendakan pertemuan bersama untuk membahas penyelesaian menyeluruh terhadap perbedaan-perbedaan prinsip agar anggota mereka di lapangan tidak lagi berselisih paham.
“Problemnya adalah kesenjangan ekonomi, kewenangan, atau rebutan lahan. Seharusnya pucuk pimpinan kedua institusi, baik TNI maupun Polri bisa duduk bersama untuk membahas problem-problem tersebut. Bukan sekadar pertemuan Pangdam dengan Kapolda setempat,” ujar Sudding.
Sudding memaparkan, ketidaktegasan pimpinan kedua isntitusi dalam memberikan hukuman kepada masing-masing anggotanya yang terlibat bentrok, membuat kejadian-kejadian tersebut kembali terulang. “Yang terjadi selama ini, jika kedua institusi tersebut bentrok, masing-masing pimpinan berusaha saling melindungi anak buahnya, sehingga akhirnya tidak membuat mereka jera untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Seharusnya ada hukuman yang tegas, agar bisa menjadi peringatan pada anggota lain,” tambah Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI ini.
Bagaiman jika kedua pimpinan tetap tidak mau duduk bersama untuk membahas perselisihan-persilisihan TNI-Polri di lapangan? Menurut Sudding, seharusnya Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan, bisa mengambil inisiatif untuk mempertemukan pimpinan masing-masing institusi.
“SBY sebagai kepala pemerintahan seharusnya punya inisiatif untuk mempertemukan mereka, serta membahas langkah-langkah kongkrit dan menyeluruh, agar bentrokan tidak terulang lagi di masa-masa mendatang,” papar Sudding. (gardo)