BerandaKabar WashliyahMPO IPA Gerakan Pengkerdilan Organisasi

MPO IPA Gerakan Pengkerdilan Organisasi

MEDAN – Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Al Washliyah (PP IPA) Kurnia Salam mengimbau kepada seluruh pengurus dan kader IPA untuk mewaspadai dan melawan gerakan pengkerdilan organisasi yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan dirinya MPO IPA. “Mari kita tetap merajut ukhuwah, membangun washilah dan melaksanakan amanah demi kesinambungan dan kejayaan organisasi yang kita cintai ini,” imbaunya, Selasa (12/11).

Dikatakan Kurnia, IPA di usianya menjelang 60 tahun bukanlah organisasi kerdil seperti apa yang dibayangkan oleh orang-orang yang menamakan dirinya MPO IPA tersebut. Sistem dan aturan organisasi sudah terbangun sejak lama sehingga sebagai pengurus dan kader tidak bisa sesuka hati dalam berorganisasi.

Menurutnya, MPO IPA adalah gerakan di luar sistem dan aturan organisasi yang dibangun oleh orang orang yang hanya haus kekuasaan. Jika kita kaji ulang ke belakang, sambung Kurnia, pembentukan IPA di tahun 1953 merupakan buah dari hasil Muktamar Al Washliyah. Silih berganti kepengurusan seiring dengan habisnya masa periodeisasi pun terus berlanjut melalui pelaksanaan Muktamar IPA yang berkesinambungan.

“Nah kepengurusan PP IPA saat ini di bawah kepemimpinan Raditya Perwira merupakan kepengurusan sah hasil muktamar bersama organisasi bahagian Al Washliyah di Bandung. Jadi menurut saya lucu saja kalau tiba-tiba kepengurusan PP IPA hasil muktamar bisa diambil begitu saja oleh Lisman CS yang tidak jelas pengalaman dan jenjang kadernya di IPA dan tanpa melalui proses muktamar. Inikan sama hal nya dengan mengkerdilkan organisasi, apalagi seenaknya saja Lisman menyebut dirinya Ketua Umum PP IPA padahal muktamar belum pernah dilaksanakan paska Muktamar IPA beserta organ bahagian di Bandung,” ujar alumni Latihan Kader Instruktur (LKI) IPA di tahun 1999 ini.

Pada prinsipnya, Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi PP IPA ini bisa menerima keberadaan MPO IPA jika pembentukan dan tujuannya murni membangun organisasi. Memberitahu atau memberikan masukan kepada PP IPA saja Lisman Cs tidak pernah namun tiba-tiba sudah menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PP IPA. “inikan sama saja memalukan dan mengkerdilkan organisasi sehingga tidak bisa ditolerir lagi,” tambahnya.

Perlu diketahui, lanjutnya, pembentukan MPO hanya dilakukan oleh Lisman dan beberapa orang saja tanpa ada unsur dari PW IPA se Indonesia. Bahkan pencatutan pun mereka lakukan seenaknya seperti Kehadiran Halimaturruhiyah yang saat itu sedang bertugas kerja ke Jakarta misalnya, tiba-tiba mereka catut sebagai salah satu pembentuk MPO IPA dan fotonya disebarluaskan hanya karena dirinya tidak sengaja berkunjung ke kantor PB Al Washliyah yang saat itu Lisman CS sedang berkumpul.

“Halimaturruhiyah itu orang dekat saya karena sudah seperti adik angkat sendiri. Dirinya juga sering berkunjung ke rumah dan berkomunikasi ke saya dalam banyak hal sehingga tahu betul bagaimana pencatutan dirinya sebagai salah satu pendiri MPO IPA,” ungkap Kurnia.
Kurnia berharap Lisman CS segera bertaubat sebelum terjerumus lebih jauh lagi. Berbagai fitnah dan propaganda yang dilakukan selama ini agar tidak diteruskan lagi dan mari kita songsong HUT ke 60 IPA dengan “ Merajut Ukhuwah, Membangun Washilah, Melaksanakan Amanah”.

(mrl/rilis)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille