BerandaMajelisPemerintah Tidak Adil Memberi Gelar Pahlawan

Pemerintah Tidak Adil Memberi Gelar Pahlawan

JAKARTA – Pemerintah dinilai tidak adil memberi gelar pahlawan nasional, maupun penghargaan lainnya kepada anak bangsa Indonesia yang memiliki jasa terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Ketua Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), H.Syamsir Bastian Munthe, di Jakarta, Jumat (8/11/2013) pagi.

Menurut Syamsir, pemerintah sejak Indonesia merdeka hingga sekarang ini, hanya memperhatikan tokoh dan pejuang dari kelompok-kelompok tertentu saja, seperti dari kalangan veteran, TNI/Polri, NU, Muhammadiyah dan lainnya, sementara dari kalangan tokoh dan pejuang Al Washliyah, boleh dikata sampai detik ini belum ada satu pun yang memperoleh penghargaan berupa gelar pahlawan nasional atau tanda jasa maupun penghargaan lainnya.

“Pemerintah ini tidak adil, seakan pilih kasih bila memberi gelar pahlawan nasional atau pun penghargaan lainnya. Tokoh dan pendiri Al Washliyah, sama sekali kurang diperhatikan oleh penguasa negera. Saya terus terang, sangat menyesalkan sikap seperti ini,” tegas Syamsir.

Seharusnya, pemerintah c/q Kementerian Sosial dan kementerian terkait melakukan jemput bola untuk menetapkan siapa yang layak menjadi pahlawan nasional. Bukan menunggu di belakang meja, tapi harus turun ke bawah menjaring siapa-siapa yang bakal memperoleh gelar pahlawan dan calon penerima penghargaan lainnya. Bukan menunggu usulan baru berbuat. Pradigma itu harus dibalik, yakni unsur pemerintah harus mendatangi sumber pengusul pahlawan. “Sekarang ini Washliyah hanya sebagai penonton  gelar pahlawan nasional atau penghargaan lainnya, padahal Washliyah lahir sejak 83 tahun lalu dan otomatis memiliki andil untuk kelahiran negara ini.”

Kalau terus-terusan begini, Syamsir yang juga aktifis Organisasi Islam ini, khawatir bahwa kadar kepercayaan terhadap pemerintah akan terus berkurang, sebab Al Washliyah tidak mendapat perhatian negara. “Tokoh Washliyah ini banyak yang berjuang untuk kemerdekaan RI, tapi mereka tidak dapat penghargaan dari negara. Sebaliknya, tokoh dari kelompok lainnya sudah banyak memperoleh penghargaan.”

“Apa memang bisa yang mengurusi umat di Indonesia ini hanya TNI, Polri, NU dan Muhammadiyah saja. Saya mau tahu faktanya apa?” sambung Syamsir, Mantan Wasekjen Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah) ini.

Menurut dia, tokoh dan pendiri Al Washliyah banyak yang belum memperoleh perhatian negara, antara lain H.Ismail Banda, Diplomat Al Washliyah, HM Arsyad Thalib Lubis, H.Abdurrahman Syihab, HM Muhammad Yunus, HOK Abdul Aziz, HM Yunan Helmi Nasution, Prof Dr H Muslim Nasution  dan lain-lainnya.

(rilis)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille